"Untuk transportasi darat ada 11 titik di Sulteng ini rawan dengan kecelakaan lalu lintas dan kita sudah mengidentifikasi faktor-faktornya bekerja sama dengan berbagai pihak," kata Kadishub Sulteng Sisliandi kepada ANTARA di Palu, Sabtu.
Ia menjelaskan, 11 jalan yang dinilai rawan terjadi kecelakaan itu yakni jalan trans nasional Kebun Kopi, Sabang, Tanjung Pesik, Bunta, Pagimana, Salodik, Dongi-dongi, Taripa, Tompira dan Poso-Tentena.
Belasan ruas jalan tersebut teridentifikasi rawan terjadi kecelakaan lalu lintas karena disebabkan kondisi jalan yang curam dan faktor alam seperti tanah longsor.
Baca juga: BPJT: 2.800 toilet tambahan disebar di seluruh rest area
Baca juga: Saka Bhayangkara bantu Polsek Jatibarang awasi lalu lintas mudik
Baca juga: Pelni: Arus mudik di Pelabuhan Pantoloan Palu melonjak 100 persen
Sejauh ini, berdasarkan data yang tercatat di Kepolisian Daerah (Polda) Sulteng, angka kecelakaan tahun 2021 mencapai 877 kasus, dengan jumlah penyelesaian 601 kasus atau turun 60,10 persen.
Sedangkan jumlah kasus kecelakaan lalu lintas tahun 2020 sebanyak 1.048 kasus. Sehingga di tahun 2021 jumlah kasus kecelakaan lalu lintas turun 171 kasus atau 16,31 persen.
"Ini yang akan kita dorong terus adalah penurunan angka lakalantas, makanya kepada pemangku kepentingan terkait kita sudah sampaikan agar dilakukan perbaikan-perbaikan seperti jalan berlubang agar ditempel biar pemudik nyaman terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.
Pihak Dishub Sulawesi Tengah sendiri memprediksi, lonjakan arus pemudik terjadi pada 29 April, sedangkan arus balik terjadi 7-8 Mei 2022 mendatang.
Selama arus mudik, diperkirakan pergerakan kendaraan yang keluar masuk ibu kota provinsi Sulteng mencapai 500 ribu atau naik 47 persen dari seluruh moda transportasi dibanding tahun sebelumnya.
Pewarta: Kristina Natalia/Izfaldi Muhammad
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022