Berdasarkan kebutuhannya, bedah plastik terbagi menjadi dua, yaitu bedah plastik rekonstruksi dan estetik

Surabaya (ANTARA) - Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik di Siloam Hospitals Surabaya Dr. dr. Dharma Pravathana TRM, Sp. BP-RE (K-Wound) memberikan edukasi tentang estetika klinis bedah plastik dalam dunia medis.

Dr. dr. Dharma Pravathana dalam siaran persnya di Surabaya, Sabtu, mengatakan bedah plastik atau tindakan pembedahan ini dapat dilakukan untuk memperbaiki kerusakan bagian tubuh maupun untuk membantu memberikan penampilan yang lebih menarik.

"Tapi perlu diingat, bedah plastik memiliki beragam prosedur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien," kata dia.

Berdasarkan kebutuhannya, lanjut dia, bedah plastik terbagi menjadi dua, yaitu bedah plastik rekonstruksi dan estetik. Pada pasien yang ingin mengembalikan fungsi semula bagian tubuh tertentu, seperti perbaikan bibir sumbing ataupun perbaikan bekas luka, dapat dilakukan dengan tindakan bedah plastik rekonstruksi.

Baca juga: Dokter Spesialis Penyakit Dalam Siloam beri edukasi deteksi leukemia

Sebaliknya, kata dia, pada bedah plastik estetik, tindakan tersebut akan lebih berfokus untuk pembenahan bagian tubuh yang normal menjadi lebih menarik sesuai harapan pasien.

"Estetik dapat diartikan sebagai pembedahan untuk memperbaiki sesuatu yang normal menjadi lebih dari normal, atau istilahnya menjadi supernormal," kata Dr. dr. Dharma.

Sebagai seorang ahli di bidang bedah plastik, Dr. dr. Dharma juga menjelaskan bahwa bedah plastik estetik dapat dilakukan dengan tindakan pembedahan maupun tanpa pembedahan.

"Bedah plastik estetik dengan pembedahan antara lain, hair transplantation, brow lift, face lift dan lainnya. Sedangkan pada tindakan tanpa pembedahan contohnya adalah laser, chemical peeling, dermabrasion, dan lainnya," ujar dia.

Baca juga: Siloam Hospitals Surabaya edukasi cegah varian COVID-19 Omicron

Menurut dia, sebelum melakukan bedah plastik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Khususnya pada bedah plastik estetik, dokter spesialis akan menelaah keluhan pasien, motivasi melakukan bedah plastik estetik, dan harapan dilakukannya bedah plastik estetik ini.

"Konsultasi ini dilakukan untuk sama-sama mencapai tujuan bedah plastik estetik," kata dia.

Adapun tujuan dari bedah plastik estetik ini, kata dia, untuk memberikan penampilan yang lebih menarik. Menurut Dr. dr. Dharma, saat ini Blepharoplasty masih menjadi tindakan bedah plastik yang paling banyak diminati.

Baca juga: Dokter bedah ortopedi beri tips olahraga yang benar sesuai umur

Blepharoplasty merupakan tindakan pembedahan pada kelopak mata atas maupun bawah. Pada urutan kedua, Rhinoplasty yang merupakan tindakan pembedahan pada hidung juga banyak diminati pasien bedah plastik estetik.

Tak hanya itu, ada juga Face Lift, yaitu prosedur pembedahan dengan tujuan mengencangkan kulit wajah. Beralih pada bagian bentuk tubuh, bagi pasien yang ingin membuat perut tampak rata dapat melakukan bedah plastik Abdominoplasty.

Sebagai penutup, Dr. dr. Dharma juga menegaskan mengenai misinformasi yang beredar di masyarakat mengenai salah satu prosedur bedah plastik, yaitu sedot lemak. Prosedur tersebut dilakukan untuk membentuk atau memperbaiki lekuk tubuh, bukan untuk menurunkan berat badan.

Walaupun setelah melakukan tindakan sedot lemak bisa terdapat kemungkinan berat badan pasien dapat menurun, namun dapat dipastikan bahwa tindakan bedah plastik hanya bertujuan untuk estetika.

Baca juga: Dokter bedah beri tips mengatasi nyeri lutut di masa pandemi

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022