Pihak berwenang dalam satu pemeriksaan latar belakang pria bernama Kim itu mengatakan ia bertugas dalam komando intelijen militer dan mendapat latihan spionase, kata kantor berita Korsel, Yonhap.
Pria itu memasuki Korsel April setelah melakukan perjalanan melalui China dan negara-negara Asia Tenggara termasuk Laos, Vietnam dan Thailand, katanya.
"Ketika dia diperiksa sejak kedatangannya, tidak ada bukti dia terlibat dalam kegiatan mata-mata. Ia belum menerima satu misi konkret," kata seorang pejabat yang tidak bersedia menyebut namanya yang dikutip Yonhap.
Banyak warga Korut melarikan diri dari negara mereka yang komunis dan miskin itu dengan melintas masuk ke China dan kemudian pergi ke negara-negara Asia Tenggara, tempat mereka mendapat bantuan dan bisa menetap.
Bulan lalu,kepala badan intelijen Seoul mengemukakan kepada komite intelijen parlemen bahwa Korsel telah menahan beberapa agen Korut karena berencana membunuh para aktivis anti-Pyongyang.
Won Sei-Hoon, kepala Badan Intelijen Nasional, mengatakan Korut tampaknya meningkatkan usaha-usaha untuk menculik para aktivis terkemuka anti-Korut di Korsel.
Pada Oktober, para jaka Seoul menuduh seorang agen Korut berusaha membunuh seorang aktivis anti-Pyongyang yang berhaluan keras di Seoul dengan senjata beracun.
(H-RN/S008)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011