"Jika tidak memiliki sebuah inovasi yang berkelanjutan, maka negara itu tidak akan mampu bersaing dengan negara-negara lain," katanya di Yogyakarta, Jumat, sehubungan dengan akan diselenggarakannya International Conference on Sustainable Innovation and International Joint Seminar ((ICoSI-IJS) 2012.
Menurut dia, inovasi yang berkelanjutan merupakan sebuah kunci utama bagi negara-negara Asia terutama Asia Tenggara sebagai kekuatan ekonomi baru dunia. China dan India merupakan gambaran negara-negara yang sudah memiliki kekuatan ekonomi baru.
"Hal itu sebentar lagi harus disusul oleh negara-negara Asia Tenggara. Dalam persaingan tersebut, negara yang akan bertahan adalah negara yang memiliki inovasi berkelanjutan," katanya.
Ia mengatakan ICOSI-IJS merupakan suatu bentuk kegiatan menyebarkan kajian ilmiah untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas para akademisi.
"Kegiatan tersebut untuk meningkatkan kompetensi akademisi dalam berkomunikasi secara ilmiah dalam topik inovasi yang berkelanjutan," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.
Dalam kegiatan ICoSI-IJS itu, UMY bekerja sama dengan beberapa universitas, yakni International Islamic University of Malaysia (IIUM), Universiti Utara Malaysia (UUM), dan Technische Universiteit Eindhoven Netherlands (TU/e).
"Kami memilih universitas tersebut untuk bekerja sama dalam kegiatan itu karena kami memiliki kajian yang sama, yakni mengenai inovasi berkelanjutan. Kegiatan itu juga didukung oleh Asosiasi Perguruan Tinggi di Asia Pasifik (Association of University of Asia and the Pacific/AUAP)," katanya.
Ia mengatakan sampai saat ini peserta yang sudah mendaftarkan makalahnya untuk dipresentasikan berasal dari India, Australia, Belanda, Swiss, Jepang, Malaysia, dan Indonesia.
Kegiatan ini, kata dia, diharapkan dapat menjalin hubungan kerja sama yang baik antaruniversitas dalam maupun luar negeri.
"Saya berharap akan terjalin kerja sama penelitian yang baik sehingga memunculkan ide-ide baru mengenai sebuah inovasi yang berkelanjutan dan dapat diaplikasikan dalam persaingan global tersebut," kata Sri.
(L.B015*H010)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011