Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf Jumat di Malang, ketika menanggapi pertanyaan terkait kendala peresmian bandara yang telah menghabiskan anggaran sebesar Rp35 miliar tersebut, Jumat menegaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan tiga daerah yang mempunyai wilayah terdekat.
Ketiga wilayah itu adalah Kabupaten Malang, Kota Malang dan Batu, dan ketiganya siap bekerja sama menyukseskan peresmian bandara
Dikatakan Gus Ipul, bandara itu akan disiapkan dengan kapasitas 300 penumpang, yang terdiri dari terminal kedatangan serta keberangkatan, dan akses serta infrastrukturnya akan langsung menuju bandara tanpa melalui pemeriksaan dari Lanud Abdurachman Saleh.
Sebelumnya, Kepala Bidang Teknik Keselamatan Transportasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang, Bambang Kartika, mengakui, jika selama ini sambungan listrik menjadi kendala dalam peresmian bandara itu.
Namun, hal itu sudah teratasi sejak sepekan lalu, dan pemasangan telah diajukan oleh Dinas Pehubungan Kabupaten Malang.
"Aliran listrik sudah menyala, dan awal bulan ini pengelola bandara sudah menerima tagihan listrik sebesar Rp1,1 juta, dan biaya tagihan itu sebagai biaya beban yang harus dibayarkan pengelola bandara kepada PLN," katanya.
Bambang mengatakan, pada awal pemasangan listrik, Dishub Kabupaten Malang sempat ragu karena penyambungan listrik menjadi tanggung jawab Pemkab Malang.
Namun setelah ada jaminan penanggung jawab pembayaran listrik ada pada Dishub Jatim, pemkab kemudian mengajukan penyambungan listrik.
Sementara itu, kendala yang ada hingga kini adalah merealisasikan pengadaan sarana dan prasarana bandara, sebab belum ada kejelasan mengenai pengadaan sarana dan prasarana bandara.
"Sesuai kesepakatan awal, diharapkan pengadaan sarana dan prasarana bandara itu bisa diisi oleh Pemkot Malang dan Batu, dan kini yang sudah terpenuhi baru meja rapat dan kursi rapat, namun untuk meubelair, AC, CCTV terminal bandara belum ada," katanya.
(T.KR-MSW/M027)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011