Manado (ANTARA News) - Tarian Tumatenden dari Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, yang dimainkan sebanyak 2.400 penari masuk dan tercatat dalam museum rekor dunia Indonesia (MURI).
Tarian Tumatenden tersebut, diperagakan secara serentak ribuan pelajar dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat, di Lapangan Megamall Manado, Jumat, dalam rangka HUT Pasific TV kedelapan.
Senior Manager MURI, Paulus Pangka mengatakan, MURI mencatat suatu rekor baru yang bukan rekor nasional saja tetapi dunia, dalam pagelaran Tumetenden dengan peserta terbanyak mencapai sekitar 2.400 penari.
"Panitia mengusulkan sebanyak 2.000 penari, tetapi ternyata lebih dan menjadi 2.400 penari. Terhadap prestasi ini MURI memberikan penghargaan," kata Pangka.
Bupati Minahasa Utara, Sompie Singal mengatakan, menyambut baik kegiatan ini, karena memiliki makna yang sangat penting dan strategi terutama dalam rangka melestarikan dan memperkaya budaya daerah.
"Pemecahan rekor MURI tari Tumandenen diikuti 2.400 penari menjadi suatu kebanggaan karena tarian ini adalah salah satu tarian tradisional yang tumbuh dan berkembang di Minahasa Utara," kata Singal.
Sompie Singal mengatakan, tarian khas ini merupakan salah satu potensi wisata yang harus dilestarikan oleh masyarakat dan pemerintah.
Keberadaan tarian Tumatenden ini diharapkan mampu memberikan warna tersendiri bagi pembangunan sektor pariwisata di daerah itu.
"Serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dalam melaksanakan program-program pemerintah daerah yang telah dicanangkan dintaranya seni budaya," katanya.
CEO Perusahaan Pasific Media Grup, Jusak Kereh mengatakan, kegiatan ini untuk menggali budaya asli yang hampir terlupakan.
"Kegiatan ini merupakan apresiasi Pasific TV terhadap dunia seni budaya," kata Kereh.
Pada kesempatan itu, Senior Manager MURI, Paulus Pangka memberikan penghargaan MURI Kepada CEO Perusahaan Pasific Media Grup Jusak Kereh, Bupati Minahasa Utara Sompie Singal dan Ketua Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi Utara Benny Mamoto.
(T.J009/A034)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011