Washington (ANTARA News) - Pentagon, Kamis (17/11) waktu setempat, berhasil melakukan ujicoba satu bom terbang yang melesat lebih cepat daripada suara dan akan memberi para perencana militer kemampuan untuk menyerang sasaran di mana pun di dunia dalam waktu kurang dari satu jam.
"Advanced Hypersonic Weapon", atau AHW, yang diluncurkan oleh roket dari Hawaii pada pukul 11:30 GMT (18:30 WIB), meluncur melalui lapisan atas atmosfir di wilayah udara Pasifik "dengan kecepatan hipersonik" sebelum menghantam sasaran di pulau karang Kwajalein di Marshall Islands, demikian isi pernyataan Pentagon.
Kwajalein terletak sekitar 4.000 kilometer di sebelah barat-daya Hawaii. Pentagon tak mengatakan apa kecepatan tertinggi yang dicapai oleh alat tersebut --yang, tak seperti rudal balistik, dapat bermanuver.
Para ilmuwan mengklasifikasi kecepatan hipersonik sebagai kecepatan yang melampaui 5 Mach --atau lima kali kecepatan suara-- 6.000 kilometer per jam.
Ujicoba itu ditujukan untuk mengumpulkan data mengenai "teknologi aerodinamika, navigasi, kendali dan bimbingan, dan perlindungan panas", kata Letnan Kolonel Melinda Morgan, wanita juru bicara Pentagon, sebagaimana dikutip AFP --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat malam.
Proyek AHW Angkatan Darat AS adalah bagian dari program "Prompt Global Strike", yang berusaha memberi militer AS sarana untuk mengantar senjata konvensional di tempat lain di dunia dalam waktu satu jam.
Pada 11 Agustus, Pentagon menguji-coba terbang satu lagi senjata hipersonik yang diberi nama HTV-2 --yang mampu terbang dengan kecepatan 27.000 kilometer per jam, tapi gagal.
Jarak jelajah AHW kurang dari jangkauan HTV-2, kata Dinas Penelitian Kongres (CRS) di dalam satu laporan, tanpa memberi perincian.
Pentagon telah menanam 239,9 juta dolar AS dalam program Global Strike tahun ini, termasuk 69 juta dolar AS untuk bom terbang yang diujicoba Kamis, kata CRS.
(Uu.C003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011