Bandung (ANTARA) - Situasi arus mudik di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengalami kepadatan sejak sore hingga malam pada Jumat atau H-3 menjelang Lebaran 2022.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo, Jumat mengatakan, kepadatan arus terjadi sejak menjelang waktu berbuka puasa karena banyak pemudik yang mencari tempat makan di pinggir jalan.

Baca juga: Arus mudik di Nagreg padat merayap hingga waktu berbuka puasa H-3

"Karena memang banyak kendaraan yang harus menepi ke sebelah kiri karena banyak warung-warung untuk berbuka puasa," kata Kusworo di Pos Pengamanan Mudik Cikaledong Nagreg.

Adapun hingga pukul 20.30 WIB, kepadatan pemudik masih terjadi di Simpang Nagreg. Kepadatan di lokasi tersebut merupakan ekor dari kepadatan yang terjadi dari Limbangan, Kabupaten Garut.

Kendaraan mengantre dengan kondisi padat merayap di turunan setelah Simpang Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Beberapa kali arus sempat lancar, lalu kembali padat merayap. Bahkan pada beberapa waktu, arus kendaraan setelah turun dari Simpang Nagreg, macet hingga tak bergerak.

Baca juga: H-3, arus mudik di Simpang Nagreg sudah sudah dua kali alihkan

Sejauh ini, menurutnya polisi telah dua kali memberlakukan pengalihan arus di Simpang Nagreg. Sejumlah kendaraan yang mengarah ke Tasikmalaya, diarahkan menuju Garut.

Pengalihan arus yang pertama dilakukan pada pukul 11.00 WIB, dan yang kedua dilakukan pada pukul 16.00 WIB. Namun efek pengalihan arus itu membuat para pemudik justru menunggu pengalihan arus selesai hingga terjadi kemacetan.

Baca juga: Polisi sebut arus mudik H-7 di Cileunyi hingga Nagreg masih landai

Meski sudah padat, Kusworo mengatakan arus mudik diprediksi masih tetap ada hingga H-2 atau Sabtu (30/4) menjelang lebaran. Karena ia menduga masih banyak masyarakat yang belum berangkat mudik.

"Besok kami tetap siaga untuk melaksanakan pengaturan lalu lintas demi kelancaran masyarakat mudik," kata dia.

Baca juga: Polisi berlakukan satu arah di Nagreg

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022