kenyataannya tidak melihat peningkatan kasus secara signifikan
Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan terdapat penurunan kasus aktif harian di Indonesia sebanyak 200 jiwa dan secara total menjadi 8.165 kasus, sementara 23 orang dinyatakan meninggal dunia akibat COVID-19 pada Jumat.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, jumlah kasus harian yang terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 395 kasus sehingga total menjadi 6.046.467 sejak Maret 2020. Sementara angka kesembuhan harian bertambah 572 jiwa atau secara total menjadi 5.882.062 jiwa.
Sementara itu, ada 97.885 spesimen yang selesai diperiksa hingga Jumat siang, terdiri dari 20.057 dari Real-Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), 81 dari tes cepat molekular (TCM), serta 77.747 dari Antigen.
Baca juga: Kemenkes berharap vaksinasi dosis ketiga meningkat jelang Idul Fitri
Baca juga: Kemenkes mulai distribusikan Sinovac untuk dosis penguat
Provinsi dengan kasus tertinggi harian berikutnya adalah Jawa Barat mencapai 70 terkonfirmasi positif, 74 pasien sembuh, dan tiga orang dinyatakan meninggal dunia.
Jawa Tengah menjadi provinsi dengan kasus harian COVID-19 tertinggi ketiga pada Jumat mencapai 41 kasus terkonfirmasi positif, 43 orang dinyatakan sembuh, dan 10 pasien meninggal dunia.
Provinsi Jawa Timur ada di urutan keempat dengan 40 kasus positif harian, 34 pasien dinyatakan sembuh, dan dua kasus meninggal dunia. Selanjutnya Banten dengan kasus harian mencapai 34 kasus, 45 pasien sembuh, dan nihil kematian.
Baca juga: Kemenkes belum simpulkan penurunan kasus di DKI karena pandemi landai
Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menilai bahwa kondisi pandemi di Indonesia sudah cukup terkendali meski pelonggaran berbagai aktivitas sudah dilakukan.
"Pelonggaran aktivitas hampir di semua provinsi pada kenyataannya tidak melihat peningkatan kasus secara signifikan," ujar Nadia.
Bahkan sejak awal Ramadhan, lanjut dia, pemerintah memutuskan untuk mengizinkan masyarakat bisa mudik kembali setelah dua tahun tidak melakukan mudik.
Ia mengatakan, Indonesia patut bersyukur bahwa pengendalian COVID-19 di Indonesia terbilang lebih baik dibandingkan negara-negara lainnya, termasuk negara-negara ASEAN.
Baca juga: Kemenkes: Pandemi dinilai terkendali meski ada pelonggaran aktivitas
Baca juga: Kemenkes: Sudah 164.023.683 warga divaksinasi COVID-19 lengkap
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022