"Kalau dilihat dari 1980-2011, IPM kita meningkat," kata Wapres yang menepis pemberitaan bahwa IPM Indonesia memburuk saat jumpa pers di Istana Wapres di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, pada 1980 IPM Indonesia dilaporkan 0,423 dan pada 2011 telah meningkat menjadi 0,617 atau tumbuh 1,23 persen. IPM Indonesia pada 2010 tercatat lebih rendah yaitu 0,610.
Laporan ini menunjukkan, dibandingkan dengan kelompok negara-negara yang setara, pencapaian IPM Indonesia kurang lebih sama. Bahkan, dibandingkan dengan beberapa negara Asia Timur, laju pertumbuhan IPM Indonesia hanya kalah dibandingkan dengan China. "China memang luar biasa," kata Wapres.
Wapres menerangkan dalam laporan UNDP 2011 tersebut, Malaysia masih memiliki IPM yang lebih tinggi yaitu 0,761. Begitupula China 0,687, Thailand 0,682, Filipina 0,644. Sementara angka IPM Vietnam lebih rendah yaitu 0,593.
Namun demikian, laju pertumbuhan IPM dari 2010 ke 2011, Indonesia masih lebih baik dari negara-negara di atas kecuali dengan China. Laju pertumbuhan IPM 2010-2011 Indonesia sebesar 1,17 persen lebih tinggi dari Malaysia yang hanya 0,69 persen, Thailand 0,78 persen, filipina 0,62 persen dan Vietnam 1,06 persen. Namun Indonesia maih kalah dibandingkan China dengan laju pertumbuhan 1,43 persen.
Meski IPM Indonesia meningkat, namun terjadi perubahan peringkat Indonesia dari 108 menjadi 124. Hal ini, menurut Wapres, bukan karena terjadi penununan, namun karena ada penyesuaian metode dan juga masuknya negara-negara baru dalam laporan IPM UNDP tersebut.
Sebelumnya, pada 2010 UNDP memasukan 169 negara sehingga peringkat Indonesia saat itu 108. Namun pada 2011, UNDP menambah negara yang dimasukan dalam laporan IPM menjadi 187 negara, sehingga peringkat Indonesai kemudian berubah menjadi 124.
Menurut Wapres, berdasarakan laporan UNDP, apabila disesuaikan dengan alat ukur 2011, Indonesia pada 2010 masuk ke peringkat 125. Denga kata lain pada 2011 peringkat Indonesia naik satu tingkat menjadi 124.
Wapres menegaskan, meskipun terus meningkat, pemerintah akan terus memeperbaiki kinerja IPM tersebut. Untuk menggenjot hal itu ada dua program utama. Pertama terkait dengan program kesehatan. Kedua terkait dengan program pendidikan.
"Oleh sebab itu fokus kita adalah meningkatkan program-program pendidikan dan kesehatan," katanya.
(M041/N002)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011