Seoul (ANTARA News/AFP) - Korea Utara telah memperkuat persenjataan di daerah pesisirnya dengan puluhan meriam baru yang ditujukan ke satu pulau garis depan Korea Selatan, tempat baku tembak lintas-perbatasan tahun lalu, kata satu laporan pada Jumat.

Penyebaran tambahan senjata-senjata 76.2mm dengan kisaran jangkau 12 kilometer itu terlihat dari pulau Yeonpyeong, titik nyala di Laut Kuning, kata Kantor berita Korea Selatan Yonhap.

Langkah ini muncul setelah Korea Selatan mengirim persenjataan tambahan untuk pulau-pulau dekat perbatasan laut yang disengketakan, katanya.

Kementerian pertahanan menolak memberikan komentar.

"Ini dipandang sebagai reaksi terhadap penguatan persenjataan kami di pulau (garis depan)," kata seorang pejabat militer yang tidak bersedia disebutkan namanya kepada Yonhap.

Pemboman Korea Utara terhadap Pulau Yeonpyeong pada November 2010 menewaskan dua marinir Korea Selatan dan dua warga sipil serta sejumlah bangunan rusak.

Itu adalah serangan pertama terhadap daerah sipil sejak perang Korea 1950-53.

Hubungan tegang sejak Seoul menuduh tetangganya itu mentorpedo satu kapal perang Korea Selatan pada Maret 2010 di dekat perbatasan Laut Kuning, yang menewaskan 46 orang.

Korea Utara membantah bahwa pihaknya telah menenggelamkan kapal itu, dan Korea Selatan sejak itu menggelar serangkaian latihan militer sendiri atau bersama-sama dengan pasukan Amerika Serikat.

Kendatipun demikian, Korea Selatan akan memulai kembali pengiriman bantuan obat-obatan ke Korea Utara melalui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata seorang pejabat.

Seoul secara resmi telah memberikan kewenangan pada WHO guna menyumbangkan 6,94 juta dolar AS bagi peralatan rumah sakit di Korea Utara, kata pejabat dari Kementerian Unifikasi, yang menangani hubungan lintas perbatasan.

Korea Selatan pada tahun 2009 menyumbangkan 13,12 juta dolar AS kepada WHO untuk membantu tetangganya itu.

Tetapi Seoul memblokir pencairan sekitar 6,94 juta dolar AS dari dana itu setelah menuduh Korea Utara berada di balik insiden tenggelamnya kapal perang mereka, Cheonan, pada Maret 2010 itu.

Dalam beberapa bulan terakhir, Seoul telah membuat beberapa pengecualian terhadap Korea Utara seperti memperbolehkan bantuan makanan pribadi dan beberapa kunjungan tidak resmi lintas batas.

Para perunding dari kedua pihak telah bertemu dua kali dalam beberapa bulan terakhir untuk membahas kemungkinan dimulainya kembali perundingan enam negara (Korea Utara, Korea Selatan, China, Jepang, Rusia dan Amerika Serikat) terkait pelucutan senjata nuklir.
(H-AK/A023)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011