Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat dibuka tertekan dipicu oleh keraguan pelaku pasar atas kemampuan Eropa untuk menghentikan penyebaran krisis utang lebih lanjut.

IHSG BEI dibuka turun 22,35 poin atau 0,59 persen ke posisi 3.769,90. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 7,08 poin atau 1,18 persen ke posisi 665,18 poin.

"Selain faktor teknikal, pelemahan indeks BEI masih dipicu keraguan investor terhadap Eropa dalam menghentikan penyebaran krisis," kata analis Milenium Danatama Sekuritas, Abidin di Jakarta, Jumat.

Abidin menambahkan, sentimen negatif kali ini juga berasal dari lembaga pemeringkat Amerika yakni, Fitch yang memperingatkan industri perbankan AS dapat terkena masalah jika krisis Eropa tidak segera diselesaikan.

Ia memproyeksikan, IHSG pada perdagangan hari Jumat diperkirakan kembali melemah mengikuti koreksi bursa global dan regional.

"Saham sektor properti, agrikultur, konsumsi, aneka industri dan perdagangan akan aktif diperdagangkan. Indeks diperkirakan bergerak ke kisaran level Rp3.730-3820 poin, bila tidak ada sentimen positif yang berarti IHSG dapat menuju level 3.685 poin," kata dia.

Sementara itu,analis Sinarmas Sekuritas, Jeff Tan menambahkan, pada perdagangan hari Jumat, secara teknikal indeks BEI cenderung bergerak melemah dengan kisaran 3.750-3.850 poin.

"Perkembangan krisis hutang di Eropa seputar tingginya `yield` obligasi Spanyol dan lelang obligasi Perancis dapat memberikan sentimen terhadap IHSG," kata Jeff Tan.

Ia mengemukakan beberapa saham yang dapat diperhatikan untuk perdagangan hari Jumat yakni, Unilever (UNVR), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), PP London Sumatra Indonesia (LSIP), AKR Corporindo (AKRA).

Sementara, bursa regional diantaranya indeks Hang Seng melemah 3442,49 poin (1,83 persen) ke level 18.473,32, indeks Nikkei-225 turun 112,39 poin (1,33 persen) ke level 8.367,24, dan indeks Straits Times melemah 28,90 poin (1,04 persen) ke level 2.749,35.
(ZMF/A011)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011