Jakarta (ANTARA) - Survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan pasangan Prabowo-Puan Maharani atau Anies Baswedan-Puan Maharani memiliki elektabilitas teratas sebagai bakal pasangan calon presiden dalam simulasi pemilihan presiden.
“Pasangan Prabowo-Puan dan Anies-Puan unggul dalam simulasi pilpres, sementara Andika tampil mengejutkan sebagai cawapres,” kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta SK.dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Hasil survei menunjukkan pasangan Prabowo-Puan meraih elektabilitas tertinggi mencapai 45,0 persen ketika berhadapan dengan Ganjar-Erick (33,8 persen) dan Anies-AHY (17,0 persen), sisanya responden yang menjawab tidak tahu/tidak jawab sebanyak 4,3 persen.
Baca juga: Survei: Prabowo memiliki sentimen positif tertinggi di dunia maya
Sementara itu, pasangan Ganjar-Airlangga (38,0 persen) dalam simulasi dengan Prabowo-Erick (35,4 persen) dan Anies-Sandi (20,3 persen), sisanya tidak tahu/tidak jawab (6,3 persen).
Terakhir, pasangan Anies-Andika (35,4 persen), berhadapan dengan Prabowo-Sandi (32,3 persen) dan Ganjar-Puan (21,9 persen), sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab (10,4 persen).
Di antara sejumlah nama cawapres, Puan Maharani dan Airlangga Hartarto memiliki peluang cukup tinggi untuk memenangkan pilpres.
Menurut Okta faktor Puan sangat signifikan dalam kompetisi elektoral, terbukti dari tingginya elektabilitas baik berpasangan dengan Prabowo maupun Anies. Puan merupakan tokoh kuat PDIP, partai terbesar yang memenangkan dua kali pemilu berturut-turut sejak 2019.
Demikian pula dengan Airlangga, menurutnya Airlangga memiliki posisi Ketua Umum Partai Golkar dengan partai yang selalu memegang posisi penting di setiap pemerintahan.
Elektabilitas Airlangga paling tinggi ketika dipasangkan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Nama lain yang cukup potensial adalah Menteri BUMN Erick Thohir.
Baca juga: Ratusan santri deklarasi dukung Ganjar Pranowo jadi capres 2024
Kemudian, yang cukup mengejutkan kata dia adalah kemunculan nama Andika Perkasa yang berpeluang menang ketika berpasangan dengan Anies Baswedan.
“Pasangan Anies-Andika bisa menjadi alternatif yang menarik untuk diusung oleh partai-partai politik,” kata Okta.
Sementara itu Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono relatif kecil peluangnya dalam simulasi. Pasangan Prabowo-Sandi masih berpeluang dimajukan kembali dibandingkan Anies-Sandi, sedangkan Anies-AHY maupun Ganjar-AHY sangat rendah elektabilitasnya.
“Dari sisi capres, Anies memiliki peluang kuat untuk memenangkan pilpres ketika berpasangan dengan Puan ataupun Andika, rivalnya adalah pasangan Prabowo-Puan dan Ganjar-Airlangga yang berpeluang menjadi penantang berat,” ujarnya.
Menurut dia jika ketentuan mengenai presidential threshold (PT) 20 persen masih berlaku, kemungkinan hanya akan ada tiga pasangan capres-cawapres. Menurut dia peta politik menuju Pemilu 2024 makin menemukan gambarannya.
Sejumlah tokoh diprediksi akan muncul sebagai calon presiden, tentunya jika didukung oleh partai-partai politik yang berhak untuk mengusung, berpasangan dengan calon wakil presiden. CPCS melakukan simulasi pasangan mana saja yang berpeluang untuk maju berkontestasi.
Baca juga: Survei: Tingkat keterpilihan Prabowo Subianto paling teratas
Baca juga: Relawan Desa di Jatim dukung Ganjar Capres 2024
Baca juga: Srikandi di NTT deklarasi mendukung Ganjar jadi calon presiden
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022