Washington (ANTARA News) - Gedung Putih, Kamis, mengecam kampanye iklan baru Benetton yang memperlihatkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama berciuman dengan Pemimpin China dan Venezuela tepat di bibir.
"Gedung Putih memiliki kebijakan yang telah lama yang tidak menyetujui penggunaan nama dan persamaan presiden untuk tujuan komersial," kata seorang juru bicara, Eric Schultz, mengenai iklan yang juga telah memicu protes dari Vatikan itu, lapor AFP.
Iklan itu, yang diungkapkan pada Rabu, menunjukkan gambar Obama mencium Presiden China Hu Jintao dan pemimpin Venezuela Hugo Chavez.
Kampanye kontroversial itu telah memancing kecaman dari Vatikan pada poster lainnya dalam serial yang memperlihatkan Paus Benedictus XVI mencium seorang imam penting.
Vatikan mengatakan penggambaran Paus oleh Benetton itu "melukai tidak hanya martabat paus tapi juga perasaan penganut agama".
Mereka telah minta pengacaranya "untuk mengambil tindakan di Italia dan di luar negeri untuk mencegah peredaran di media massa dan di tempat lainnya mengenai gambar yang dibuat sebagai bagian dari kampanye reklame Benetton itu.
Poster itu terlihat di toko pakaian Benetton di selutuh dunia dan juga di surat kabar, majalah dan di laman Internet, dengan perusahaan tersebut membela kampanye itu sebagai dimaksudkan "hanya untuk memerangi budaya kebencian dalam semua bentuknya". (S008/AK)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011