RD: kekalahan Timnas jangan dijadikan pukulan

Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Tim Nasional U-23 Sepak Bola Indonesia, Rahmad Darmawan, berharap kekalahan tim "Garuda Muda" dari tim Malaysia 0-1 tidak dijadikan sebagai sebuah pukulan sehingga mematahkan semangat tetapi harus kembali bangkit menghadapi pertandingan semifinal melawan Vietnam di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (19/11).

"Sebagai pelatih saya berharap bahwa kekalahan ini bukan merupakan pukulan mereka untuk jatuh tetapi kembali bangun untuk babak semifinal nanti. Saya akan terus memotivasi mereka," kata Rahmad saat jumpa pers setelah pertandingan usai, Kamis malam.

Menurut Rahmad, secara keseluruhan timnas Indonesia sudah bermain maksimal namun pada babak kedua tidak dapat memanfaatkan peluang yang sudah diciptakan, sehingga timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Malaysia dengan skor 0-1.

"Saya akui pada babak pertama mereka bermain buruk, sedangkan pada babak kedua mereka bermain cukup bagus namun tidak memanfaatkan peluang untuk menciptakan gol," ujar Rahmad.

Pada babak pertama, kata Rahmad, anak asuhnya kurang melakukan organisasi permainan yang baik. Sedangkan pada babak kedua, Yongky Ariwibowo dan kawan-kawan mulai mengendalikan permainan, menciptakan peluang dan melakukan variasi permainan.

Rahmad juga mengakui bahwa Malaysia dapat memanfaatkan peluang yang sangat bagus sehingga pada babak pertama menjadi kecolongan satu gol yang diciptakan oleh pemain Malaysia bernomor punggung 18, Ibrahim Syahrul Azwari.

Pada pertandingan babak penyisihan terakhir melawan Malaysia, beberapa pemain inti timnas U-23 tidak diturunkan seperti Patrich Wanggai. Sedangkan Octovianus Maniani dan Egi Melgiansyah diturunkan pada babak kedua.

"Pemain yang tidak bermain merupakan proses rotasi yang harus saya lakukan untuk mempersiapkan pertandingan ke depan. Pertandingan hari ini penting tetapi pertandingan pada 19 November nanti jauh lebih penting," kata Rahmad.

Ia berharap kekecewaan saat ini dapat terbayarkan pada pertandingan semifinal antara timnas Indonesia melawan Vietnam, Sabtu (19/11).

Sementara itu, pelatih timnas U-23 Malaysia, Ong Kim Swee, mengatakan anak asuhnya bermain cukup mengagumkan pada pertandingan tadi, meskipun dia yakin bahwa Indonesia belum mengeluarkan kekuatan timnya yang sesungguhnya.

"Saya yakin ini bukan kekuatan utama timnas Indonesia, Indonesia pasti masih menyimpan kekuatannya," katanya.

Meskipun timnas Indonesia kalah dari Malaysia, Indonesia tetap lolos pada babak penyisihan akhir SEA Games 2011 dengan perolehan sembilan poin. Sementara Malaysia memimpin di puncak Group A dengan sepuluh poin. (T.SDP-06/I015)

18 November 2011

ini olah raga bung... kalian aja yang terlalu sensi dan tidak mengerti apapun hasilnya kenapa mesti bawa2 permusuhan kalian... bwt2 teman tidak usah terprovokasi... mo lu dari indonesia atau malaysia seharusnya kalian lebih dewasa dalam berpendapat... bravo olah raga junjung sportifitas... semoga sadar dan mengerti....

0 0 Balas LaporkanHapus
1. 21 November 2011
  
  Perlawanan akhir Malaysia vs Indonesia merupakan kemuncak acara sukan di Asia tengara. Tapi malang sekali, pihak tuan rumah telah menunjukkan sikap permusuhan terhadap pasukan Malaysia secara atak langsung juga jkepada rakyat Malaysia. Kemuncak dari sifat tidak menghormati lagu kebangsaan dan diganti dengan nada mengejek menunjukkan rakyat indonesia mempunyai kekurangan nilai bukan sahaja dibidang semagat kesukanan malah meliputi semagat persahabatan dengan negara jiran. Apalah ertinya kemenangan yang ingin dikejar sekiranya nilai budi telah kalah terlebih dahulu.
  
  0 0 LaporkanHapus
2. 19 November 2011
  
  benar bung ketauan orang yang berpendidikan dan orang yang tidak berpendidikan..!! itulah orang bodoh yang berlaga pinter ... damailah indonesia vs malasyia...!! kita jangan terlalu sombong baru se asia tenggara udah pada sombong apalagi piala dunia..
  
  0 0 LaporkanHapus
18 November 2011

mapon malon g tau y.klo garuda muda menurunkan bukan tim sesungguh nya.hahahxx,,,,,,,bc komntar pelatih malon,,,dia tau kekuatan garuda muda bukan sesungguh nya,krna pertndingan g terlalu penting,lihat j nanti,,,d final.

0 0 Balas LaporkanHapus
1. 18 November 2011
  
  kalo indonesia kalah di semifinal??????bagaimana bisa mau lawam Malaysia di final.
  
  0 0 LaporkanHapus
18 November 2011

Pada pendapat saya kedua dua negara telah bermain dgn bagus sekali baik dari Malaysia mahupun Indonesia walaupun pada babak pertama Timnas tampak sedikit belum serasi permainannya akan tetapi pada babak kedua mereka mempamirkan persembahan yg baik. Apapun saya percaya mereka semua mahukan yg terbaik bagi team mereka . Kalah dan menang itu adat permainan.Majulah Sukan untuk kedua Negara.

( Penonton Serantau )

0 0 Balas LaporkanHapus
18 November 2011

masukan wat RD...sy pikir anda salah menerapkan stretegi menurunkan lapis kedua pada babak I melawan malaysia, berbuah kekalahan, malaysia diatas angin, U-23 babak-belur diserang bertubi2, Walaupun pd babak kedua lebih baik setelah masuknya Diego Michel, Egi, Okto.. U-23 hrs membayar dgn 2 yellow card.. pada pemain berpotensi D Michel. Rugi 2x. smg tidak terulang

0 0 Balas LaporkanHapus
1. 18 November 2011
  
  RD yakin pertandingan kemaren tidak penting jadi lapis kedua yang di kluarkan karena RD pasti berfikir untuk tgl 19 di semifinal jauh lebih penting
  
  0 0 LaporkanHapus
18 November 2011

tim indon memalukan...tim angkuh baik pemain dan menonton.....tewas d persada sendiri .. mmg harimau malaya hebat..lautan sakai di gelora bong karno tidak bisa melemahkan semangat malaysia ..harimau hebat !!

0 0 Balas LaporkanHapus
1. 18 November 2011
  
  Malay ga punya bahasa yg baik..ga jelas apa yg diomongin...kalian ga pantas di sebut Harimau..lebih pantas sebagai Anjing!!!!
  
  0 0 LaporkanHapus
2. 18 November 2011
  
  qt lyat ja hasil akhir jgan banyak bacot lo...
  
  0 0 LaporkanHapus
3. 18 November 2011
  
  Tim indonesia U23 hanya mengukur kekuatan u23 malaisia,sebab indonesia kalah satu kosong dari malaisia tidak berpengaruh untuk indonesia,indonesia hanya menurunkan pemain lapis 2.
  
  0 0 LaporkanHapus