...mau lihat wajahnya Obama. Sama nggak wajahnya yang di TV...

Kuta, Bali (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, tiba di Bali. Bagi banyak kalangan, Obama sangat ditunggu-tunggu, tapi tidak begitu bagi warga dan pengguna Jalan By Pass Ngurah Rai, Kamis petang. Mereka malah menggerutu atas kedatangan Obama itu.

Saat pesawat Air Force One itu mendarat pukul 18.20 WITA, secara kebetulan suara adzan maghrib dari masjid sekitar Bandara Ngurah Rai berkumandang. Tidak adanya suara pengendara motor dan mobil, membuat suasana kawasan Tuban, Kuta, itu pun tampak sunyi.

Sebelum pesawat yang ditumpangi Obama itu mendarat, Jalan By Pass Ngurah Rai hingga Nusa Dua pada pukul 18.10 WITA sudah mulai disterilkan dari pengendara kendaraan bermotor.

Jalan Raya Tuban, Jalan By Pass Ngurah Rai arah Nusa Dua dan arah Kuta pun berjubel kendaraan roda dua dan empat serta pejalan kaki diminta petugas polisi yang dibantu oleh pecalang setempat untuk menghentikan dan mematikan mesin kendaraannya.

Penutupan jalan itu dilakukan hingga pukul 18.58 Wita, sesaat setelah mobil Presiden Obama itu melintas, dan selang beberapa menit, jalanan kembali dibuka, dan seluruh pengguna jalan pun tak sabar ingin cepat sampai di tempat tujuannya.

Akibat penuntupan jalan yang terhitung lama yakni sekitar 1 jam tersebut membuat sejumlah warga sempat merasa kesal, terlebih ketika beberapa petugas yang cukup arogan ketika meminta warga yang berdiri di tepi jalan untuk mundur dan tidak mendekat di jalan yang akan dilalui Obama. Perintah petugas tersebut terkesan pemerintah Amerika Serikat tidak menginginkan ada warga yang dapat merusak pemandangan.

Salah seorang ibu-ibu warga sekitar pun sempat nekad maju meski telah diminta untuk mundur.

"Saya ini lho pak, mau lihat wajahnya Obama. Sama nggak wajahnya yang di TV," kata ibu tersebut kepada salah seorang petugas polisi.

Beberapa warga lain juga tampak kesal dengan aturan petugas keamanan tersebut, karena harus memberhentikan aktivitas masyarakat.

"Ini resikonya jadi orang kecil, kalau ada orang gede lewat. Kemana-mana susah. Berdiri nggak boleh, duduk nggak boleh," kata Utami, salah seorang warga Bali yang mengunjungi saudaranya di kawasan Bandara Ngurah Rai.

Kekesalan pun tampak di wajah masyarakat yang hendak pulang ke rumahnya setelah menjalani pekerjaannya seharian. (*)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011