...Ketiadaan informasi mengenai perubahan skenario penyediaan lahan parkir ini menimbulkan kebingungan...Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Keseriusan pengamanan pelaksanaan sidang KTT Ke-19 ASEAN benar-benar ditunjukkan Indonesia. Bukan cuma terhadap aksi terorisme, namun hingga menyentuh lahan parkir kendaraan --beroda empat atau dua.
Kamis petang, sesaat setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary R Clinton, mendarat di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Kuta, Bali, pergerakan kendaraan dalam jumlah masif terjadi di sekitar arena KTT itu dilaksanakan.
Menurut informasi yang ada, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, istrinya, Michelle, akan mendarat di bandar udara internasional satu-satunya di Bali itu memakai pesawat kepresidenan Air Force One bernomor registrasi AF 28000 atau AF 29000, yang mengambil basis Boeing B-747 seri 200 itu.
Puluhan personel polisi dan anggota Polisi Militer TNI-AD sangat sibuk mengatur kendaraan yang harus dikeluarkan dari wilayah persidangan itu. Bahkan jalan aspal menuju Pusat Konvensi Internasional Bali yang bersebelahan dengan Hotel The Westin dan berhadapan dengan Bali Nua Dua Convention Centre --tempat KTT Ke-19 ASEAN dilakukan-- juga dinyatakan bersih dari parkir kendaraan.
Peringatan bagi pemilik atau pengendara mobil-mobil dan sepeda motor yang ada di lahan parkir disuarakan petugas melalui pengeras suara. Satu persatu nomor registrasi kendaraan itu dikatakan keras-keras, agar segera dikeluarkan dari arena.
"Parkir diberikan di sisi barat Hotel Laguna, Pak. Bisa di sana parkir," kata seorang polisi. Masalahnya, informasi tentang perubahan-perubahan skenario penyediaan lahan parkir itu tidak pernah diberikan oleh panitia penyelenggara; padahal gelaran seperti itu bukan hal baru bagi Kawasan Nusa Dua.
Ketiadaan informasi mengenai perubahan skenario penyediaan lahan parkir ini menimbulkan kebingungan bagi pengunjung kawasan Nusa Dua ataupun petugas-petugas dan rombongan delegasi yang berkepentingan dengan sidang KTT, termasuk jurnalis, yang jumlahnya mencapai 2.000 orang.
Kemacetan tidak bisa dihindarkan, karena arus kendaraan dari bundaran utama Nusa Dua menuju pintu selatan resort mewah andalan Bali itu terus mengalir. Kendaraan berpelat nomor kuning dan mobil boks menjadi prioritas untuk dialihkan, menyusul kendaraan berpelat hitam yang tidak ada hubungannya dengan pelaksaanaan KTT.
Di depan arena BNDCC sendiri, bundaran utamanya sama sekali lengang dari hilir-mudik kendaraan. Area itu didedikasikan bagi rombongan kendaraan kepala-kepala negara atau kepala pemerintahan yang hadir. (*)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011