Jakarta, 17/11 (ANTARA) - Agar dapat meningkatkan produksi dan pendapatan serta menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat pembudidaya ikan pedesaan, kemarin (16/11) di Pantai Grupuk, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo memberikan bantuan langsung Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) kepada masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan se Provinsi Nusa Tenggara Barat. Cicip menyatakan, sebanyak 58 paket bantuan sebesar Rp. 5,8 miliar telah dicairkan pemerintah untuk diberikan kepada 58 Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) di 8 Kabupaten Kota Se-Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa, Dompu, serta Kabupaten Bima dan Kota Bima. "Bantuan telah diberikan secara langsung melalui transfer ke rekening Pokdakan yang telah ditetapkan sebagai penerima bantuan, masing-masing kelompok mendapat 1 paket bantuan yang nilainya Rp 100 juta", ungkap Cicip.
Menurut Cicip, pencairan bantuan langsung kepada pembudidaya ikan menunjukan bahwa pemerintah khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan tetap terus berupaya dan berkomitmen untuk terus menanggulangi kemiskinan. "Sebagaimana telah kita ketahui, saat ini masih ada sekitar 30 juta rakyat miskin di Indonesia, dan 30 persen di antaranya merupakan masyarakat kelautan dan perikanan seperti nelayan, pembudidaya, dan pengolah ikan sehingga dengan bantuan langsung maka masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan dapat hidup sejahtera dan pertumbuhan wirausaha di bidang perikanan budidaya di pedesaan juga dapat terdorong," ujar Cicip.
Kepada Pokdakan penerima dana bantuan PUMP, Cicip berharap agar segera memanfaatkannya sebagai modal kerja usaha budidaya ikan, sehingga dapat lebih berkembang dan produktif sesuai dengan rencana usaha kelompok seperti pengadaan atau pembelian sarana usaha, peralatan, benih ikan, pakan, obat-obatan, serta sarana lainnya untuk kegiatan usaha budidaya ikan. Cicip menyatakan, bantuan ini sedapat mungkin dikelola secara bersama oleh kelompok sehingga dapat berkembang sebagai modal usaha bagi anggotanya dan ke depan jumlahnya akan semakin berkembang sehingga dapat menjadi usaha korporasi yang besar di pedesaan. "Pada akhirnya nanti usaha tersebut dapat menciptakan industrialisasi pengolahan dan pemasaran perikanan yang bermuara pada upaya peningkatkan produksi perikanan tangkap dan budidaya," tutup Cicip.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Dr. Yulistyo Mudho, M.Sc, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0811836967)
Pewarta: Adityawarman
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011