Kalau lagi menganggur mohon tonton"Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Agaknya di samping mengenalkan produk dan budaya khas negara-negara ASEAN, ada upaya menegaskan kepada saudara sekawasan dan juga dunia mengenai produk-produk khas Indonesia yang selama ini sering diklaim negara lain seperti Malaysia.
Lihatlah stand-stand yang berada di Pulau Peninsula di mana ASEAN Fair dipusatkan.
Di situ, dipajang dan dikenalkan produk-produk khas budaya Indonesia --termasuk makanan, hasil kerajinan dan pakaian khas seperti batik--, selain juga sejumlah kecil produk dan hasil budaya negara-negara ASEAN.
Namun, saat pers menanyakan mengenai 'misi khusus' Indonesia dalam ASEAN Fair, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu secara diplomatis enggan mengaitkannya dengan klaim hak cipta dan kepemilikan budaya intra-ASEAN.
"ASEAN Fair ini untuk menjelaskan kepada pembeli mengenai budaya ASEAN..kebiasaannya, makakannya, dan sebagainya," kata Mari Pangestu.
Dia menambahkan, pada acara sampingan berkaitan dengan rangkaian KTT ASEAN ke-19 dan KTT terkaitnya itu, dikenalkan pula musik, tarian, dan film ASEAN. Khusus yang terakhir ini diwujudkan lewat festival film ASEAN.
"Kalau lagi menganggur mohon tonton film-film itu ya," katanya seraya berharap upaya ini bisa mengenalkan kemajuan karya kreatif ASEAN dan Indonesia.
Mari tidak terpancing pada upaya media yang ingin membawanya mengomentari saling klaim produk budaya di ASEAN seperti antara Indonesia dan Malaysia.
Dia pun memungkas acara jumpa persnya tersebut dengan, "Hello ASEAN, thank you very much." (*)
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011