"Dana sudah dikeluarkan untuk membangun akademi kebidanan sejak tahun 2008 lalu mencapai Rp1,4 miliar, tapi hasilnya sangat jauh dari yang diharapkan, sehingga belum perlu dilanjutkan," kata Wakil Ketua DPRD Kota Pagaralam, Rasmizal, di Pagaralam, Sumatera Selatan, Kamis.
Program pembangunan Akbid itu, kata dia, harus dilihat kebutuhan dan manfaatnya, apalagi RAPBD 2012 diperkirakan mengalami defisit Rp44 miliar.
Rasmizal menyatakan, AKBID sudah banyak didirikan di daerah lain, dan dipastikan dapat mempengaruhi kelangsungan lembaga ini ke depan.
"Belum lagi harus membeli alat kesehatan, bahkan tahun lalu sudah dibeli dan menghabiskan dana mencapai Rp4,3 miliar," ujar dia lagi.
Besar anggaran dialokasikan di lingkungan Dinas Kesehatan Pagaralam sudah cukup besar, namun ada yang tidak menyentuh langsung dengan kepentingan masyarakat, kata dia, seperti pembiayaan untuk membangun Akbid itu.
"Kita ketahui mengenai realisasi di lapangan masih tidak tepat, dan luput dari pengawasan dilakukan masyarakat, termasuk dewan," ujar Rasmizal pula.
Menurut dia, sejauh ini pembangunan Akbid dan pengadaan alat kesehatan itu mendapatkan sorotan masyarakat, mengingat antara dana yang sudah habis dengan realisasi di lapangan dinilai tidak sesuai.
"Kami perlu memantau semua program pembangunan yang sudah dilakukan pemerintah, agar tidak justru menimbulkan keresahan di dalam masyarakat," kata politisi Partai Amanat Nasional ini lagi.
Kedua kegiatan tersebut menelan dana mencapai Rp5,7 miliar, namun hingga saat ini belum jelas realisasinya karena tidak ada laporannya secara rinci, ujar dia.
Karena itu, kata dia, untuk melihat sejauh mana sudah berjalan, dewan akan melakukan pengecekan di lapangan.
Apalagi, ujar dia, berdasarkan pantauan sementara di lapangan terdapat berbagai masalah tentang dua kegiatan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pagaralam, H Rasyidi Amri, mengatakan semua anggaran untuk kedua program kerja tersebut sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan.
Namun untuk kelanjutan pembangunan Akbid, pihaknya akan mengajukan kepada pemerintah pusat dan Pemprov Sumsel.
"Kedua program itu cukup banyak menyedot dana APBD Kota Pagaralam, namun sesuai dengan kebutuhannya," ujar dia.
Selain peralatan kesehatan cukup mahal, Akbid ini juga masih sangat dibutuhkan untuk mencetak SDM yang handal dalam bidang pelayanan kesehatan.
"Gedung yang akan digunakan untuk Akbid mengalami kerusakan cukup berat, sehingga perlu perbaikan secara menyeluruh," kata dia pula. (ANT-127/B014)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011