Budapest (ANTARA News) - Utang publik Hongaria telah melompat menjadi 82 persen dari produksi tahunan dari 75 persen tiga bulan sebelumnya, bank sentral mengatakan Rabu, menyalahkan mata uang nasional yang lemah.
Pada akhir kuartal ketiga utang kotor konsolidasi pemerintahan umum berdiri di 22.929 miliar forint, setara dengan 82 persen dari produk domestik bruto (PDB), bank sentral mengatakan dalam sebuah pernyataan, lapor AFP.
"Revaluasi mengakibatkan depresiasi nilai tukar forint dan transaksi yang mewakili penerbitan bersih utang baru yang masing-masing memberikan kontribusi 65 persen dan 35 persen untuk peningkatan utang," tambahnya.
Forint telah turun secara signifikan dalam beberapa hari terakhir, mencapai 314 forint terhadap euro dan 253 untuk franc Swiss pada Rabu sore.
Pada kuartal kedua, euro masih senilai 266 forint rata-rata, dan satu franc Swiss 216 forint.
Hongaria telah menderita dari krisis utang euro serta kebijakan ekonomi yang dikejar oleh pemerintahan pusat tengah Perdana Menteri Viktor Orban, yang telah membuat investor waspada, analis asing mengatakan.
Sejak berkuasa pada April 2010, pemerintah telah memungut pajak yang luar biasa pada berbagai sektor untuk mengisi lubang anggaran yang disebabkan oleh jatuhnya konsumsi dalam negeri dan pemotongan pajak pendapatan, dan secara efektif menasionalisasi 11 miliar euro pada aset yang dimiliki oleh dana pensiun swasta.
Analis juga memprediksi Hongaria akan memiliki tingkat pertumbuhan terendah di antara 10 Uni Eropa pendatang baru, yang bergabung dengan blok itu pada 2004, dengan pertumbuhan hanya 0,5 persen pada 2012, sementara lainnya memprediksi ekonomi stagnan jika tidak resesi. (A026/S006)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011