Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali memastikan layanan 2.730 ATM yang telah disediakan perbankan, dapat beroperasi penuh 24 jam untuk menjamin kebutuhan uang tunai masyarakat selama masa Lebaran.

"Kami sebelumnya sudah rapat perbankan, kira-kira sehari berapa kebutuhan ATM-nya, silakan ambil uang di Bank Indonesia, kami berikan stok meningkat dua kalinya," kata Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Kamis.

Trisno menambahkan, Idul Fitri 1443 Hijriah tahun ini dengan masa cuti bersama dan libur yang cukup panjang, tentunya perlu diantisipasi dari sisi penyediaan uang di ATM karena perbankan akan tutup dan kembali beroperasi normal pada 9 Mei 2022.

"Selama ini ATM-ATM di kota lebih cepat habis dibandingkan yang di pinggiran. Jadi tidak semua sama," ucap mantan Kepala KPwBI DKI Jakarta itu.

Baca juga: BI: Pembayaran digital berpotensi dorong pertumbuhan ekonomi Jakarta

Selain itu, mengacu pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan MenpanRB terkait Libur Nasional dan Cuti Bersama Lebaran, seluruh layanan penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) juga tidak beroperasi.

"SKNBI dan seluruh kegiatan layanan kas, ditiadakan (tidak beroperasi) mulai dari 29 April 2022 dan akan beroperasi kembali secara normal pada 9 Mei 2022," ucapnya.

Selain menyiapkan uang tunai, Bank Indonesia juga terus mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran nontunai, seperti QRIS, uang elektronik, BI-FAST, dan digital banking.

Baca juga: Antusiasme tinggi, Bank Indonesia akan perluas penggunaan PINTAR

"Transaksi nontunai selain cepat, mudah, murah, aman, dan handal juga higienis karena meminimalisasi kontak fisik dalam bertransaksi," ujarnya.

Di samping itu, Bank Indonesia senantiasa mengimbau masyarakat untuk selalu tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan tetap berhati-hati dalam melakukan transaksi pembayaran.

"Masyarakat agar berhati-hati dalam melakukan transaksi pembayaran secara tunai maupun nontunai dengan selalu menjaga kerahasiaan informasi pribadi seperti username dan password, PIN, serta kode OT P (one-time password)," kata Trisno.

Baca juga: Realisasi penukaran uang baru mencapai Rp172 triliun

Baca juga: BI: CBDC makin dibutuhkan di tengah pesatnya perkembangan aset digital

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022