Samarinda (ANTARA) - Sekitar 1.900 pemudik asal berbagai kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur hari ini berangkat menggunakan KM Aditya menuju Parepare, Sulawesi Selatan, melalui Pelabuhan Samarinda.
"Kepada yang sudah berangkat, saya mohon tetap menjaga protokol kesehatan, sedangkan bagi calon penumpang yang masih menunggu di pelabuhan ini, saya minta hal yang sama," ujar Kapolsek Kawasan Pelabuhan Samarinda, Komisaris Polisi Subari, saat memantau di Pelabuhan Samarinda, Kamis.
Bagi ratusan penumpang yang masih menunggu di Pelabuhan Samarinda, ia minta semuanya bersabar, karena ia memahami bahwa selama dua tahun terakhir tidak bisa berlabaran di kampung halaman akibat adanya pembatasan, baru sekarang bisa mudik.
Baca juga: Masyarakat antusias ikut mudik gratis dengan kapal laut
"Bagi yang belum tertampung dalam kapal, saya mohon kesabarannya menunggu, tetap menjaga keamanan dan ketertiban, karena ada yang memikirkan baik dari pemerintah maupun dari Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk keberangkatan kapal berikutnya," ujarnya.
Dengan bentang geografis kepulauan, maka transportasi laut seharusnya bisa mengambil peran jauh lebih besar mengingat daya angkut, tingkat harga, dan kapasitas pelabuhan-pelabuhan yang besar di Tanah Air. Hal ini sesuai dengan visi kemaritiman Indonesia yang telah digariskan pemerintah kini bertahun-tahun lalu.
Sebagai misal adalah transportasi kota-kota pelabuhan di Pulau Jawa --di antaranya Jakarta-Semarang atau Jakarta-Surabaya-- yang bisa dilayani angkutan laut sehingga beban angkutan darat tidak terlalu tinggi lagi.
Baca juga: Pelabuhan Tanjung Priok catat 6.672 pemudik hingga H-7 Idul Fitri
Menjaga keamanan dan ketertiban merupakan hal yang harus diutamakan agar dari KSOP Samarinda bisa konsentrasi memikirkan untuk keberangkatan berikutnya.
Ia menjelaskan, ratusan penumpang yang masih menunggu di pelabuhan ini bukan ketinggalan kapal, tapi karena daya tampung kapal yang memang tidak boleh melebihi kapasitas, sehingga KSOP masih mencarikan solusi agar mereka bisa berangkat untuk kapal selanjutnya.
"Daya tampung KM Aditya itu kan sudah ditentukan, jadi tidak boleh melebihi dari kapasitas. Kalau dipaksakan naik semua, justru akan merugikan semua pihak, makanya dibatasi karena keamanan dan kenyamanan merupakan hal yang harus diutamakan," katanya.
Baca juga: Kemenhub gelar mudik gratis dengan kapal laut
Sementara situasi di pelabuhan, tampak ratusan calon penumpang yang belum bisa berangkat tampak gelisah. Sejumlah barang calon penumpang tampak ditumpuk per kelompok di kawasan belakang Kantor Pelabuhan Samarinda.
Ada pula yang barangnya sudah dinaikkan ke kapal mulai malam tadi, namun orangnya tidak ikut berangkat, karena penumpang tersebut turun lagi menemui keluarga yang menunggu di pelabuhan.
Baca juga: Pelindo Regional 3 siapkan 20 terminal penumpang sambut arus mudik
"Sebelumnya para penumpang sudah dikasih tahu bahwa kalau sudah naik ke kapal, jangan turun lagi karena dikhawatirkan ketinggalan, tapi barang yang sudah di kapal ada saudara-saudaranya yang menjaga," kata dia.
Sementara itu, Ari Wibowo dari KSOP Samarinda, melalui pengeras suara suara dia mengumumkan, keberangkatan kapal selanjutnya adalah pada Jumat, 29 April, sekitar pukul 10 pagi, karena kapal tersebut sekarang dalam perjalanan dari Surabaya ke Samarinda.
Baca juga: DPR apresiasi Kemenhub siapkan kapal laut bagi pekerja migran mudik
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022