...kita membicarakan tentang free trade maka bukan hanya sekadar free trade. Perjanjian perdagangan bebas seharusnya dilaksanakan dengan melakukan pembangunan kapasitas agar tidak terjadi kesenjangan...Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Perjanjian perdagangan bebas bukan cuma sekedar aktivitas perdagangan belaka. Harus ada "sesuatu" yang lebih di balik itu semua, yang harus memberi manfaat semaksimal mungkin.
"Bila kita membicarakan tentang free trade maka bukan hanya sekadar free trade. Perjanjian perdagangan bebas seharusnya dilaksanakan dengan melakukan pembangunan kapasitas agar tidak terjadi kesenjangan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Dia memaparkan, orang kerap membicarakan, liberalisasi di kawasan Asia-Pasifik dimulai salah satunya dari pertemuan APEC di Bogor, Indonesia, pada 1994, yang menghasilkan Bogor Goals yang bertujuan untuk membuka tingkatan investasi dan arus perdagangan yang lebih terbuka.
Namun, menurut dia, orang kerap melupakan bahwa di dalam Bogor Goals juga terdapat asistensi atau bantuan serta pembangunan kapasitas dalam menghadapi perdagangan bebas.
"Jika tidak diberikan, maka akan terjadi kesenjangan," katanya.
Karena itu, ia juga mengemukakan, Indonesia tidak ingin agar berbagai perjanjian yang terkait dengan perdagangan bebas dan terbuka menimbulkan gap antarnegara ASEAN.
Bila masalah kesenjangan itu dapat teratasi, maka berbagai negara ASEAN sebagai kawasan dalam keseluruhan juga akan lebih siap dalam menghadapi terwujudnya Komunitas Ekonomi ASEAN 2015. (*)
Dia memaparkan, orang kerap membicarakan, liberalisasi di kawasan Asia-Pasifik dimulai salah satunya dari pertemuan APEC di Bogor, Indonesia, pada 1994, yang menghasilkan Bogor Goals yang bertujuan untuk membuka tingkatan investasi dan arus perdagangan yang lebih terbuka.
Namun, menurut dia, orang kerap melupakan bahwa di dalam Bogor Goals juga terdapat asistensi atau bantuan serta pembangunan kapasitas dalam menghadapi perdagangan bebas.
"Jika tidak diberikan, maka akan terjadi kesenjangan," katanya.
Karena itu, ia juga mengemukakan, Indonesia tidak ingin agar berbagai perjanjian yang terkait dengan perdagangan bebas dan terbuka menimbulkan gap antarnegara ASEAN.
Bila masalah kesenjangan itu dapat teratasi, maka berbagai negara ASEAN sebagai kawasan dalam keseluruhan juga akan lebih siap dalam menghadapi terwujudnya Komunitas Ekonomi ASEAN 2015. (*)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011