Jakarta (ANTARA) - Universitas Terbuka menyelenggarakan Akademi Kepemimpinan UT yang bertujuan untuk menghasilkan pemimpin masa depan yang membawa kampus tersebut menjadi universitas terbuka kelas dunia.
“Program ini bertujuan untuk mengisi kursi kepemimpinan UT pada masa depan, terutama pada saat UT menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH),” ujar Kepala Unit Pengembangan Profesi UT, Agus Joko Purwanto, di Jakarta, Kamis.
Pelaksanaan program tersebut, lanjut dia, untuk mengatasi dampak kebijakan zero growth yang ditetapkan oleh pemerintah serta menjembatani gap yang tinggi sumber daya manusia (SDM) yang muda dan yang senior.
Selain itu, program tersebut juga bertujuan menyiapkan pemimpin muda yang nantinya akan mengisi kursi kepemimpinan di UT terutama pada masa PTN BH. Ke depan, akan ada jabatan baru yang hadir dan ada juga jabatan yang hilang.
Baca juga: UT dan BPS berkolaborasi tingkatkan kualitas sumber daya manusia
Program yang diluncurkan pada Selasa (26/4/2022) tersebut, diselenggarakan secara sistematis dan terstruktur .Sebanyak 371 peserta tes potensi yang terdiri atas dosen dan tenaga kependidikan baik ASN dan non ASN yang memenuhi syarat dapat mengikuti program tersebut.
Setelah dilakukan seleksi di antaranya tes potensi, penilaian kinerja tiga tahun terakhir, catatan kepegawaian, dan penilaian tim, maka didapatkan sebanyak 136 peserta.
“Peserta yang ikut program ini berasal dari pusat maupun UPBJJ. Untuk kriteria usia yakni untuk dosen di bawah 50 tahun dan tenaga kependidikan di bawah 45 tahun,” terang dia.
Dari sebanyak 136 peserta tersebut, pihaknya akan menyaring hingga terdapat sebanyak 50 peserta. Para peserta itu nantinya yang diharapkan mampu melakukan strategi UT dalam mencapai visi misi UT ke depan.
“Mereka itu nantinya akan mengikuti Leadership Development Program yang berlangsung di UT Corporate University selama enam bulan hingga satu tahun,” tambah dia.
Agus berharap melalui program tersebut terdapat satu sistem terstruktur dan berkelanjutan dalam menghasilkan pemimpin yang sesuai dengan kebutuhan UT ke depan. Tentu saja, yang memiliki kepemimpinan yang bagus, kapasitas yang besar dan memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah yang baik.
“Para calon pemimpin ini ibaratkan gelas besar yang isinya belum penuh, maka kita isi agar gelasnya penuh,” terang Agus.
Baca juga: Mendikbudristek: UT jadi contoh dalam penerapan PJJ
Baca juga: Kemenkumhan sebut Universitas Terbuka selangkah lagi menuju PTN BH
Baca juga: UT dorong lebih banyak pekerja migran raih pendidikan tinggi
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022