Jeddah (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan mengevaluasi kegiatan penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi setelah seluruh jemaah haji pulang ke tanah air tanggal 10 Januari mendatang.
"Dari koordinator sampai pelaksana akan ikut dalam rapat evaluasi nanti. Hasil evaluasi selanjutnya akan digunakan untuk menyusun rekomendasi evaluasi haji nasional dan penyelenggaraan haji selanjutnya," kata Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi dan Kesultanan Oman yang juga Koordinator PPIH Arab Saudi Salim Segaf Al Jufri di Jeddah, Minggu.
Hal pokok yang akan dievaluasi, menurut dia, antara lain penyediaan pemondokan dan transportasi bagi jemaah di Mekah Al Mukaromah. "Karena dua masalah itu yang tahun ini paling menonjol," katanya.
Menurut dia, dalam penyelenggaraan haji periode selanjutnya perencanaan penyediaan pemondokan bagi jemaah mesti dilakukan lebih awal sehingga panitia punya cukup waktu untuk mencari hotel yang jaraknya dekat dengan Masjidil Haram dan menyelesaikan kontrak sewanya.
"Kalau mau dapat yang dekat, maksimal dua kilometer, proses harus cepat dimulai. Dan plafon harganya tidak mungkin kalau cuma 2.000 riyal karena itu tidak akan cukup, jadi mungkin perlu dibahas kemungkinan menaikkan plafonnya," kata Salim.
Penyediaan transportasi pun, menurut dia, perlu dibahas kembali efektifitas dan efisiensinya mengingat selama penyelenggaraan ibadah haji tahun 1429 Hijriah/tahun 2008) lalu banyak sekali anggota jemaah yang mengeluhkan kurang memadainya pelayanan transportasi.
Pada musim haji tahun 2008, hanya kurang dari 20 persen jemaah yang menempati pemondokan di kawasan ring I yang jaraknya kurang dari 1.400 meter dari Masjidil Haram, sisanya tersebar di berbagai wilayah dengan jarak terjauh sampai 12 kilometer dari Masjidil Haram.
Pengoperasian 600 bus yang disewa pemerintah untuk memfasilitasi jemaah yang hendak beribadah ke Masjidil Haram pun tidak berjalan sesuai dengan harapan. Banyak sekali jemaah yang tidak bisa menikmatinya. Sebagian harus mengeluarkan ongkos untuk naik taksi ke masjid dan sisanya terpaksa mengurangi kegiatan ibadah ke Masjidil Haram.
Menteri Agama Maftuh Basyuni sendiri telah mengakui bahwa tahun ini pemerintah belum bisa memberikan pelayanan yang memadai kepada jemaah dalam hal pemondokan dan transportasi serta menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh jemaah.
Dia juga berjanji akan memperbaiki penyelenggaraan ibadah haji tahun 2008 dengan menyediakan pemondokan yang lebih baik bagi jemaah.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009