Bengkulu (ANTARA News) - Menara pemantau tsunami setinggi 43 meter di Kelurahan Malabero, Kota Bengkulu, akan dioperasikan pada akhir 2011, kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu, Anwar Yasin.
"Pembangunan menara pemantau sudah tuntas dan siap dioperasikan akhir tahun ini. Namun kami masih melanjutkan pembangunan diorama dalam terowongan yang menghubungkan menara dengan Benteng Marlborough," katanya di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan pembangunan menara pemantau tsunami dipaketkan dengan pembangunan terminal bawah tanah dan terowongan yang terhubung ke kompleks Benteng Marlborough dengan dana Rp10,8 miliar dari APBD 2011.
Menara setinggi 43 meter tersebut dilengkapi ruang pemantau tsunami serta sirene tanda peringatan dini tsunami.
Pemasangan sirene tsunami di menara tersebut menambah jumlah sirene peringatan dini tsunami di dalam Kota Bengkulu menjadi tiga unit.
Selama ini hanya ada dua unit yang dipasang di pusat olahraga Pantai Panjang dan kompleks perkantoran Pemprov Bengkulu.
"Sebagai daerah rawan bencana, kami menambah satu sirene tsunami di menara ini dan menara ini juga akan multi fungsi selain sebagai objek wisata juga menara pemantau dan evakuasi tsunami," katanya.
(KR-RNI/B015)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011