Nusa Dua (ANTARA News) - Negara anggota ASEAN sepakat menjalin kerja sama pertukaran informasi, promosi bersama, pengalaman, dan konsep di bidang penanaman modal sebagai upaya meningkatkan investasi di kawasan ini.

"Kesepakatan kerjasama investasi ini bertujuan menyiapkan institusi penanaman modal dalam memperbaiki iklim investasi di kawasan Asia Tenggara," kata Deputi Bidang Kerja Sama Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Achmad Kurniadi di Nusa Dua, Bali, Rabu.

Achmad menjelaskan peresmian kerja sama tersebut ditandai dengan pertemuan antar kepala badan investasi se-ASEAN (ASEAN Heads of Investment Agencies/AHIA) saat penyelenggaraan ASEAN Investment Forum pada 16 November 2011 di Nusa Dua Bali, dalam kerangka KTT ke-19 ASEAN, dan KTT ke-6 Asia Timur.

Menurut Achmad, perbaikan iklim investasi diyakini dapat menciptakan arus investasi bebas untuk mewujudkan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi sebagai salah satu komponen dari Komunitas Ekonomi ASEAN 2015.

Ia menjelaskan, dalam ASEAN Investment Forum tersebut BKPM Indonesia sebagai tuan rumah mendatangkan 10 kepala badan investasi se-ASEAN untuk menyampaikan kondisi, berbagi pengalaman, dan memaparkan peluang dan tantangan investasi yang dihadapi masing-masing negara.

"Dengan kerja sama ini diharapkan terjalin hubungan yang saling menguntungkan dalam memajukan investasi di kawasan," katanya.

Secara umum ASEAN Investment Forum akan mendiskusikan isu mengenai pilar promosi investasi dan pilar fasilitas investasi.

Indonesia memandang bahwa pilar promosi dan pilar fasilitas berperan sebagai ujung tombak dalam menarik investasi asing ke kawasan Asia Tenggara.

"Pilar ini juga mendukung penciptaan iklim investasi yang kondusif dengan mengedepankan prinsip transparansi, konsistensi dan terukur dalam mengatur tata cara dan ketentuan investasi," ujarnya.

Paparkan hambatan

Sementara itu , Ketua ASEAN Business Advisory Council Anangga W Roosdiono mengatakan penyelenggaraan ASEAN Investment Forum dapat dijadikan sebagai ajang untuk memaparkan hambatan-hambatan yang dialami masing-masing negara.

"ASEAN dengan pasar yang besar harus menjadi tujuan investasi bagi investor global maupun regional di tengah-tengah lesunya perekonomian dunia terkait gejolak ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa," kata Anangga.

Menurut dia, ASEAN memiliki catatan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan mampu bertahan saat krisis global.

Potensi ASEAN saat ini untuk berkembang sangat besar dengan jumlah populasi 600 juta orang, daya beli meningkat, adanya peningkatan kelas menengah dan sumber daya alam melimpah.

Namun semua itu dinilainya akan percuma jika tidak" dibungkus" atau dilengkapi dengan upaya memperbaiki iklim investasi yang memadai demi menjaring investasi dari pengusaha regional maupun global.

"ASEAN itu harus saling mengisi. Indonesia memiliki hambatan investasi, namun jangan lupa bahwa Singapura sendiri tanpa keberadaan Indonesia belum tentu menjadi kondisinya seperti sekarang ini. Jadi memang harus saling mengisi karena ketergantungan satu sama lain terutama dalam hal investasi tidak bisa dihindarkan, " ujarnya.

(R017/A011)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011