Jakarta (ANTARA News) - Kandidat ketua umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) Sumaryanto Widayatin akan berupaya menggalakkan riset teknologi bila ia dipercaya untuk memimpin para alumni perguruan tinggi terkemuka di Indonesia itu.
Sumaryanto yang akrab dipanggil Mas Sum, dalam debat calon ketua umum IA-ITB di Cilegon, Banten Selasa malam (15/11), menyatakan bahwa bersama para alumni ia akan mendorong penggalakan riset teknologi di ITB serta menjalin kerjasama dengan industri lokal seperti PT Pindad.
Sesuai dengan mottonya "Sinergi untuk Maju" (SUM), Sumaryanto juga menekankan pentingnya sinergi antaralumni dan ITB serta elemen lain untuk mendukung pencapaian visi dan misi alumni.
Efektifnya media komunikasi online seperti media sosial diantaranya Facebook, yang sudah memasyarakat, menurut Mas Sum, perlu dimanfaatkan dalam membangun komunikasi antaralumni dan sinergi menuju kemajuan.
"Sekarang ini kita harus berpikir out of the box seperti memanfaatkan media sosial sebagai social teknopreneur," katanya sambil diiringi tepuk tangan meriah pendukungnya.
Mantan Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil ITB tahun 1974 itu melihat maraknya laman jejaring sosial sebagai peluang besar untuk menggandeng mahasiswa ITB di seluruh Indonesia dan mengajak seluruh alumni memiliki wirausaha untuk berbisnis melalui Facebook atau Twitter.
Meriah
Debat kandidat ketua IA-ITB di Cilegon berlangsung meriah dengan dihadiri sekiar 100 orang alumnus.
"Ajang ini (debat ketua) adalah tempat bagi alumni ITB untuk mengetahui sosok presiden mereka sesungguhnya," kata Ketua Panitia Pemilihan IA-ITB Nicky Astra dalam sambutannya.
Acara empat tahunan itu menghadirkan lima kandidat calon ketua yaitu Amir Sambodo, Hermanto Dardak, Dasep Ahmadi, Nining Soesilo, dan Sumaryanto Widayatin.
Kemudian, masing-masing kandidat diberi kesempatan oleh panitia selama lima menit untuk memaparkan visi dan misinya serta program kerjanya. Panita memberikan tema tentang mau dibawa kemana paguyuban alumni ITB dalam waktu empat tahun kedepan.
Mantan Mahasiswa Fakultas Mesin ITB tahun 1978 Amir Sambodo melontarkan visi yang mengedepankan inovasi teknologi berbasis budaya Indonesia, mantan mahasiswa Fakultas Teknik Sipil ITB tahun 1975 Hermanto Dardak berjanji akan memberikan dukungan konkrit kepada ITB seperti mengikutsertakan alumni ITB dalam proyek nasional jembatan Jawa-Sumatera.
Mantan Mahasiswa Fakultas Mesin ITB tahun 1984 Dasep Ahmadi ingin memanfaatkan tenaga ahli ITB untuk menciptakan industri baru sehingga tidak bertergantungan kepada pemerintah, sementara mantan mahasiswa Fakultas Arsitektur ITB tahun 1976 Nining Soesilo akan membentuk perwakilan alumni di setiap provinsi.
(Adm/S026)
Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011