Karimun, Kepri (ANTARA News) - Ar, terduga pembunuh Wati Setiawati--istri warga negara Singapura, Ang Boon Hwa--ditangkap aparat Kepolisian Resor Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa.
Pemuda berusia 23 tahun itu ditangkap tim Buser Polres Karimun di kamar 201 Wisma Balai Indah, Tanjung Balai Karimun, pukul 11.00 WIB, dua hari setelah jenazah Wati (37) ditemukan tertelungkup di bak mandi rumah yang sedang dibangunnya di Perumahan New Orland, Kelurahan Lubuk Semut, Tanjung Balai Karimun.
Ar adalah tukang yang mengerjakan rumah Wati.
Informasi diperoleh, Ar ditangkap berdasarkan pengembangan penyelidikan terhadap seorang wanita berinisial Su yang telah ditangkap polisi di luar kamar di wisma tersebut.
"Su dan Ar `check in` di kamar 209 Wisma Balai Indah Minggu, sekitar pukul 13.00 WIB. Kemudian mereka pindah ke kamar 201," ucap sebuah sumber yang enggan disebutkan namanya.
Ar, menurut sumber tersebut, "check in" dengan menggunakan nama Hendro Agus Prasetyo.
Kepala Polres Karimun AKBP Benyamin Sapta membenarkan Ar dan Su telah diperiksa terkait kasus pembunuhan Wati Setiawati.
``Kami masih menyelidiki apakah Su juga terlibat dalam pembunuhan Wati atau ada tersangka lain,`` kata Benyamin.
Sementara itu, Benson (12 tahun) putra Wati Setiawati yang dinyatakan hilang ditemukan tewas di kamar 303 lantai tiga sebuah tempat kost di RT 01/RW 02 Sei Lakam Tanjung Balai Karimun.
Penemuan mayat Benson merupakan hasil pengembangan penyelidikan terhadap Ar dan Su. Kamar kos tersebut diduga tempat tinggal Su yang juga pacar tersangka.
Benson ditemukan terbungkus karung goni di lantai kamar. Jenazah pelajar SD Mahabodi Tanjung Balai Karimun itu kemudian dievakuasi ke RSUD Karimun untuk keperluan visum dokter.
Sekujur tubuh Benson penuh luka lebam dan memar serta luka penuh darah.
Ratusan warga memadati lokasi kos-kosan karena penasaran terhadap penggerebekan yang dilakukan polisi.
Ang Boon Hwa saat ditemui di kamar jenazah RSUD Karimun membenarkan jenazah tersebut adalah anaknya.
"Benar, dia anak saya," sambil memperlihatkan foto Benson kepada beberapa wartawan.
Pria yang beralamat di Ang Mo Kio 313 Ave 3 Singapura tampak sedih melihat kondisi anaknya yang memprihatinkan.
Dia tidak menyangka akan kehilangan anak semata wayang yang juga terkenal pintar di kelasnya.
"Saya minta pelaku yang tega membunuh anak saya dihukum seberat-beratnya," ucapnya
Diberitakan, Wati Setiawati dan Benson dinyatakan hilang sejak Sabtu pekan lalu. Jenazah Wati akhirnya ditemukan dalam kondisii mengenaskan tertelungkup dalam bak mandi rumahnya yang sedang dibangun di Perumahan New Orland.
Seutas tali kuning pengingat karton melilit di leher Wati sehingga menimbulkan luka jeratan. Sementara itu, kulit bagian perut mengalami luka dan kepala tertutup ember bekas wadah cat.
Sebelum menghilang hingga akhirnya ditemukan tewas, Wati sempat mengirim pesan melalui ponsel kepada Ang Boon Hwa untuk mengabarkan bahwa keramik untuk pembangunan rumahnya hilang.
Terakhir, Ang Boon Hwa juga mengirimkan pesan pada Sabtu sore, namun pesan tersebut tidak dibalas oleh Wati. (ANT-028/A013)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011