Sorong (ANTARA) - Sejumlah tokoh pemuda orang asli Papua atau OAP yang bermukim negara tetangga, Papua Nugini, mendukung sepenuhnya Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat tetap menjadi bagian dari negara kesatuan Republik Indonesia.

Dukungan itu dinyatakan dalam bentuk deklarasi dengan membentangkan Bendera Merah Putih di Kantor Kedutaan Indonesia di Port Moresby, Papua Niugini, Rabu.

Deklarasi itu disaksikan Wakil Duta Besar Indonesia untuk Papua Nugini, Nugraha Kurniawan, bersama beberapa tokoh pemuda OAP, di antaranya Isaac Kareth, Jon Blass, Sawi Sitapay, dan Isak Apasaray, yang berada di Papua Nugini.

Baca juga: Mendikbud optimistis kemajuan pendidikan di Provinsi Papua Barat

Pernyataan pers yang diterima, Rabu, para deklarator yaitu Yohan Jikwa, Amos Kalimun, Melkianus Sambre, Yakonias Waimun, dan Barnabas Way, secara tegas mendukung NKRI.

Hal itu terbukti keberpihakan pemerintah terhadap tanah Papua, dibuktikan dengan pembangunan yang masif, dan berkurangnya kekerasan secara signifikan di provinsi paling timur Indonesia tersebut.

“Kami menilai ada keseriusan pemerintah dalam membangun Papua, karenanya kami tidak ragu mendukung program-program pembangunan yang dijalankan pemerintah Indonesia di Papua termasuk terkait kebijakan perpanjangan otonomi khusus Papua,” kata Sitapay dalam deklarasi tersebut.

Baca juga: Bupati: Transmigrasi ubah daerah terisolasi di Sorong-Papua Barat maju

Para tokoh Papua itu juga menyambut baik program pembangunan Indonesia yang berdampak positif bagi masyarakat Papua, terkhusus perbaikan infrastruktur jalan, kesehatan, dan pendidikan.

Mereka mendorong agar dilakukan penguatan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan PNG, khususnya dalam pengamanan perbatasan guna mengantisipasi perlintasan ilegal. “Hal ini dikarenakan pendukung kelompok kriminal bersenjata Papua kerap melakukan perlintasan ilegal untuk keluar masuk wilayah PNG dan menjadi salah satu ancaman bagi masyarakat setempat,” kata dia.

Menurut dia, dengan menekankan pengamanan perbatasan, akan menghindari adanya penyelundupan barang secara ilegal. Potensi penyelundupan barang tersebut berpotensi dimanfaatkan oleh kelompok bersenjata untuk memasukkan senjata maupun amunisi ke wilayah Papua.

Baca juga: Komnas HAM : Ada Kemajuan Pembangunan Politik di Papua

Kurniawan yang memberikan keterangan terpisah, menyambut baik deklarasi itu, serta menjadi momentum untuk menyuarakan kebenaran yang benar-benar terjadi di Papua. "Bukan hanya berita miring sebagaimana dipropagandakan KKB," ujarnya.

Perwakilan Indonesia di Port Moresby itu berharap kerja sama dengan OAP akan berlangsung terus-menerus sehingga Papua menjadi daerah yang aman dan nyaman.

Sebagai informasi saat ini total terdapat sekitar 5.770 warga Papua yang bermukim di berbagai wilayah di Papua Nugini antara lain di Port Moresby, Lae, Madang, Wewak, Vanimo, Kunga, Daru, dan Kimber.

Baca juga: PM Kepulauan Solomon terkesan kemajuan Papua

Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022