Pabrik, pelabuhan, hingga kendaraan, semua membutuhkan konektivitas
Jakarta (ANTARA) - Vice President and Chief Marketing Officer Huawei Wireless Solution Gan Bin mengatakan bahwa jaringan 5.5G akan memperdalam transformasi digital yang cerdas dengan pengalaman 10 Gbps dan 100 miliar koneksi internet.
"Kita perlu memberikan pengalaman 10 Gbps dan 100 miliar koneksi karena kita melihat bahwa dunia fisik dan dunia digital sedang menyatu. Kami ingin dunia digital lebih realistis untuk mewakili dunia fisik, juga untuk streaming konten 8K," ujar Gan Bin dalam acara Huawei Global Analyst Summit (HAS) 2022 yang digelar secara hibrida, Rabu.
Baca juga: PM Mauritius dorong Huawei sediakan lebih besar peluang bagi kaum muda
"Pabrik, pelabuhan, hingga kendaraan, semua membutuhkan konektivitas. Itu sebabnya kita membutuhkan ratusan miliar koneksi internet untuk digunakan sesuai permintaan," imbuhnya.
Untuk itu, bersama dengan mitra industri, Gan Bin mengatakan Huawei akan mengeksplorasi bandwidth ultra tinggi, rekonstruksi spektrum uplink, ELAA-MM, green air interface, dan native intelligence untuk membantu operator membangun jaringan 5.5G yang mengadopsi arsitektur 1+1+N.
Setidaknya, kata Gan Bin, setiap operator membutuhkan spektrum 1 Ghz untuk menjamin pengalaman 10 Gbps di mana-mana.
Selain memberikan pengalaman 10 Gbps ke arah downlink, 5.5G membutuhkan peningkatan kemampuan uplink secara terus-menerus. Dengan demikian, industri perlu terus mengeksplorasi teknologi all-uplink dan super-uplink.
Baca juga: Kemendikbud - Huawei hadirkan Magang Studi Independen Bersertifikat
5.5G juga akan berpindah ke pita frekuensi yang lebih tinggi. Untuk itu, Huawei mengusulkan susunan antena large antenna array-Massive MIMO (ELAA-MM) untuk memastikan cakupan antara pita C dan pita yang lebih tinggi. Dengan memanfaatkan saluran dengan skala yang lebih besar, hal itu akan secara signifikan meningkatkan kapasitas dan menjamin pengalaman 10 Gbps yang berkelanjutan.
Dengan meningkatkan kapasitas jaringan dan efisiensi spektral, bandwidth ultra-tinggi dan teknologi ELAA-MM akan sangat meningkatkan efisiensi energi jaringan 5.5G. Selain itu, green air interface akan semakin menggerakkan industri menuju tujuan "0 bit, 0 watt" untuk membantu mewujudkan jaringan 5.5G yang hijau.
Ke depan, jaringan seluler harus memanfaatkan berbagai pita frekuensi dengan kemampuan yang berbeda untuk memenuhi beragam kebutuhan layanan. 5.5G akan menawarkan kecerdasan untuk memungkinkan realtime sensing, analisis dan prediksi, hingga pengambilan keputusan yang cerdas.g
Baca juga: Kemenparekraf-Huawei kerja sama pemanfaatan teknologi informasi
Baca juga: Huawei dukung pengembangan konektivitas dan inklusi digital Indonesia
Baca juga: Kemnaker kerja sama dengan Huawei tingkatkan SDM Indonesia
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022