Jakarta (ANTARA News) - Kerja Sama teknik yang dilakukan Indonesia bersama negara-negara berkembang dapat menjadi salah satu alat diplomasi yang ampuh, kata Direktur Kerja Sama Teknik, Kementerian Luar Negeri, Henri Samosir.

"Kerja sama seperti ini sangat penting karena merupakan salah satu alat untuk melakukan diplomasi-diplomasi secara luas," kata Henri, dalam seminar "Optimalisasi Kerja Sama Antar Lembaga Terkait melalui Peningkatan dan Pemahaman di bidang Kerja Sama Teknik (KST), di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, kerja sama ini juga akan menjadi upaya untuk meningkatkan citra bagi bangsa Indonesia sehingga hubungan antarnegara berkembang akan meningkat.

Kerja sama teknik termasuk ke dalam pelaksanaan "soft power diplomacy" atau diplomasi yang besifat lunak dan dilakukan dengan cara berbagi pengalaman dan pengetahuan antarnegara berkembang untuk mencapai kemajuan bersama.

Bentuk-bentuk kerja sama teknik antara lain magang, pelatihan, dan pertukaran tenaga ahli.

Dalam sambutannya, Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu Andri Hadi mengatakan Kemenlu akan memberi rekomendasi dalam rangka pelaksanaan kerja sama teknik yang lebih terintegrasi.

Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan manfaat maksimal dalam menunjang pembangunan nasional serta pelaksanaan program-program nasional seperti pengentasan kemiskinan dan pencapaian MDGs, katanya.

Menurut Hadi, seiring dengan meningkatnya kapasitas Indonesia dan semakin meningkatnya kerja sama teknik yang dilaksanakan, perlu dilakukan perbaikan dalam hal pengelolaan dan koordinasi sehingga pelaksanaan kerja sama teknik dapat dilaksanakan dan dikelola dengan lebih optimal.

(T.SDP-09/M016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011