Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Indonesia Police Watch (IPW) mengingatkan Kepolisian Negara RI, khususnya Polda Bali untuk melakukan deteksi dini secara cermat terhadap situasi kamtibmas menjelang KTT ke-19 ASEAN, KTT ASEAN+3, dan KTT ke-enam Asia Timur di Nusa Dua.
"Hal ini mengingat KTT Asean ke-19 di Nusa Dua, Bali dihadiri banyak pemimpin dunia, termasuk Presiden Obama. Bukan mustahil, momentum ini jadi incaran para pelaku teror," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Nusa Bali, Selasa.
Menurut dia, saat ini situasi kamtibmas di Bali memang relatif aman dan kondusif, meski demikian aparat keamanan tidak boleh lengah.
Jika merunut ke masa lalu, ia mengungkapkan, pascabom Bali satu situasi kamtibmas di Bali relatif kondusif tapi kemudian bisa terjadi aksi teror bom Bali II.
"IPW mengingatkan hal ini karena ada tiga indikasi yang bisa membuka peluang bagi aksi-aksi teror di Bali. Pertama, saat ini masih ada puluhan tersangka teroris yang masih berkeliaran di masyarakat dan belum berhasil diringkus aparat kepolisian," kata Neta.
Kedua, beberapa hari belakangan ini aparat Polri berhasil menciduk sejumlah tersangka teroris dari berbagai tempat. Penangkapan ini mengindikasikan gerakan terorisme masih cukup kuat dan solid.
Ketiga, terjadinya aksi-aksi perampokan di beberapa daerah, terutama perampokan terhadap toko emas seperti mengindikasikan adanya kelompok-kelompok teror yang sedang menggalang dana, seperti dalam aksi-aksi teror bom sebelumnya.
"Ketiga indikasi perlu diwaspadai aparat keamanan, khususnya di Bali. Sehingga even internasional yang berlangsung di Bali tidak tercemar oleh ulah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Neta.
Untuk pengamanan pelaksanaan KTT ASEAN 2011 yang akan dihadiri 16 pimpinan negara ASEAN dan negara mitranya, pemerintah mengerahkan sekitar 15 ribu aparat TNI dan Polri dari berbagai satuan.
Sebanyak 15 ribu personel yang dikerahkan itu terdiri atas Komando Operasional Pengamanan TNI sebanyak 7.562 personel, Satgas Pengamanan VVIP 750 orang, dan Satgas Pengamanan Wilayah 2.563 personel.
Selain itu, terdapat pula Satgas Pengamanan Laut sekitar 600 personel, Satgas Pengamanan Udara 300 personel, satuan intelijen sekitar 200 personel dan aparat Polri sekitar 1.799 personel.
Agenda lainnya para kepala negara dan kepala pemerintahan ASEAN, maka juga akan ada pertemuan antara ASEAN dengan negara- negara mitra dialognya seperti Jepang, Korea Selatan dan Republik Rakyat China. (T.S035/B013)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011