Pekanbaru (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI bidang luar negeri, Fayakhun Andriadi menyatakan, puas dengan hasil pertemuan pihaknya bersama 17 Perwakilan RI di negara-negara Islam untuk mengantisipasi dinamika perubahan global, termasuk "Arab Spring".
"Pertemuannya benar-benar sangat positif, dihadiri 17 Perwakilan Resmi Republik Indonesia (termasuk delapan Duta Besar) di negara-negara Islam Afrika maupun Timur Tengah," ungkapnya kepada ANTARA, Selasa, melalui jejaring komunikasi, Selasa.
Dialog langsung selama tiga hari di Maroko yang digelar Kementerian Luar Negeri (Kemlu) itu, menurut dia, menghasilkan banyak hal bagi kepentingan politik global RI di kawasan Afika serta Timur Tengah.
"Tukar pikiran dan antisipasi perubahan politik dunia termasuk `Arab Spring`, soal tenaga kerja Indonesia (TKI) dan peningkatan volume serta nilai perdagangan, menjadi materi sangat menarik, menuju adanya tindak lanjut yang efektif," kata Fayakhun Andriadi.
Penjelasan tentang pertemuan ini, menurut dia, juga menepis anggapan berbagai pihak, seolah kunjungan beberapa anggota Komisi I DPR RI ke Maroko pekan lalu hanya berleha-leha dan tidak ada tujuan.
"Untuk hasil kunjungan ke Marokko, perlu dicatat, bahwa itu terobosan yang pertama kali dilakukan oleh Komisi I," kata anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar itu.
Apalagi selama ini para Duta Besar (Dubes) datang ke Komisi I, lalu melaporkan (berbagai hal), yang terlihat semua baik-baik saja.
"Kemarin di Maroko, 17 Perwakilan Resmi RI termasuk delapan Dubes di negara-negara Islam Afrika dan Timur Tengah, dikumpulkan bertemu dengan Tim Komisi I. Ini lebih efektif serta substantifnya tercapai," tandas. Fayakhun Andriadi.
(T.M036/S023)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011