tidak boleh vaksinasi dilepas sendiri tanpa protokol kesehatanJakarta (ANTARA) - Dokter spesialis pulmonologi dari RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Pompini Agustina S., menjelaskan bahwa protokol kesehatan sangat penting dilakukan saat mudik dan silahturahmi Lebaran karena masih terdapat potensi penularan COVID-19 terutama ke kelompok rentan.
Dalam diskusi virtual Satuan Tugas Penanganan COVID-19 diikuti dari Jakarta, Rabu, Pompini menyoroti bahwa terdapat 9.739 kasus aktif di Indonesia per 26 April 2022 dengan sekitar 7.000 orang di antaranya melakukan isolasi mandiri di rumah.
Dia menjelaskan dari sekitar 7.000 orang yang melakukan isolasi mandiri tersebut terdapat yang tidak memiliki gejala dan ketika terjadi kontak dengan mereka maka menimbulkan potensi penularan.
"Ketika tidak melakukan protokol kesehatan maka ketika kita kontak dengan orang sakit, maka akan mudah sekali terjadi penularan. Jadi dengan dilakukan protokol kesehatan sebenarnya kita sedang memutus mata rantai penularan," ujar Pompini, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pokja Penyakit Infeksi Emerging RSPI Prof Dr Sulianti Saroso.
Sementara fungsi vaksinasi, jelasnya, adalah ketika terjadi infeksi maka pasien tidak akan mengalami gejala COVID-19 yang berat.
Baca juga: Jasa Marga imbau pemudik perhatikan kesehatan anak selama mudik
Baca juga: Pastikan tubuh dalam kondisi sehat sebelum mudik
Menurut dia, vaksinasi maupun protokol kesehatan perlu dilakukan secara simultan sebagai langkah preventif.
Terkait kegiatan mudik, dia mengingatkan masih terdapat kelompok rentan seperti orang lanjut usia dan pemilik penyakit penyerta atau komorbid yang harus dilindungi dari risiko penularan COVID-19.
Untuk itu, meski vaksinasi telah didorong dan jumlah penerima vaksin COVID-19 terus meningkat tapi protokol kesehatan tetap harus dilakukan sebagai bentuk perlindungan kepada diri sendiri dan orang lain.
"Kalau kita lihat ada banyak kelompok rentan yang harus kita lindungi bisa saja mereka adalah keluarga kita. Kita harus jaga betul ketika kita bertemu dengan mereka, karena tidak boleh vaksinasi dilepas sendiri tanpa protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: Polres Karawang siapkan tenda vaksinasi penguat bagi pemudik di KM 57
Baca juga: Posko Angkutan Laut Pangkalbalam buka layanan vaksin COVID-19
Menurut dia, vaksinasi maupun protokol kesehatan perlu dilakukan secara simultan sebagai langkah preventif.
Terkait kegiatan mudik, dia mengingatkan masih terdapat kelompok rentan seperti orang lanjut usia dan pemilik penyakit penyerta atau komorbid yang harus dilindungi dari risiko penularan COVID-19.
Untuk itu, meski vaksinasi telah didorong dan jumlah penerima vaksin COVID-19 terus meningkat tapi protokol kesehatan tetap harus dilakukan sebagai bentuk perlindungan kepada diri sendiri dan orang lain.
"Kalau kita lihat ada banyak kelompok rentan yang harus kita lindungi bisa saja mereka adalah keluarga kita. Kita harus jaga betul ketika kita bertemu dengan mereka, karena tidak boleh vaksinasi dilepas sendiri tanpa protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: Polres Karawang siapkan tenda vaksinasi penguat bagi pemudik di KM 57
Baca juga: Posko Angkutan Laut Pangkalbalam buka layanan vaksin COVID-19
Baca juga: Dinkes OKU siagakan puluhan petugas medis di posko mudik Lebaran
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022