Saya punya keyakinan bahwa di kuartal kedua akan jauh lebih baik dan target kami Rp1.200 triliun ke depan insya Allah akan tercapai.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meyakini target investasi sebesar Rp1.200 triliun pada 2022 akan dapat tercapai didukung dengan proses perizinan end to end yang dilakukan Kementerian Investasi/BKPM dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP).
"Keyakinan saya, insya Allah akan semakin membaik (realisasi investasi) seiring dengan proses-proses yang dilakukan teman-teman Kementerian Investasi dan DPM PTSP di kabupaten, kota, provinsi yang sekarang mereka kerjanya end to end," kata Bahlil dalam paparan realisasi investasi secara daring di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Cetak rekor, realisasi investasi triwulan I 2022 tumbuh 28,5 persen
Bahlil menjelaskan, kini Kementerian Investasi dan DPM PTSP memiliki lima tugas utama mulai dari promosi, kemudian mengurus perizinan investasi, lalu mengawal hingga financial closing.
Selanjutnya, mengawal realisasi investasi hingga groundbreaking dan memulai konstruksi lalu mengawal hingga beroperasi secara komersial.
"Kalau ini mampu kami lakukan agar tidak ada ganggu-gangguan, tidak ada hantu berdasi atau tidak berdasi, saya yakin kenyamanan (berinvestasi) itu akan mulai ada," katanya.
Bahlil pun menilai perubahan regulasi lewat UU Cipta Kerja telah memberikan kemudahan yang signifikan.
"Saya punya keyakinan bahwa di kuartal kedua akan jauh lebih baik dan target kami Rp1.200 triliun ke depan insya Allah akan tercapai," katanya.
Baca juga: Bahlil nilai larangan ekspor CPO tak beri dampak ke investasi
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada triwulan I 2022 mencapai Rp282,4 triliun, atau mencapai 23,5 persen dari target yang diminta Presiden Jokowi sebesar Rp1.200 triliun pada tahun ini.
Menurut Bahlil, berdasarkan tren yang ada, realisasi investasi pada triwulan I umumnya belum akan setinggi di triwulan-triwulan berikutnya, karena perusahaan baru selesai melakukan konsolidasi pada awal tahun dan baru akan mulai merealisasikan rencana investasi pada bulan-bulan berikutnya.
Namun, mantan Ketua Umum Hipmi itu mengatakan setiap tahun pihaknya selalu punya strategi yang berbeda-beda untuk bisa mendorong laju investasi.
"Ada strategi baku dan ada improvisasi strategi. Improvisasi strategi ini disesuaikan dengan kondisi ekonomi global dan kondisi Tanah Air. Tapi seperti biasanya, tidak mungkin secara gamblang saya ceritakan karena nanti dijiplak negara lain. Begitu dijiplak negara lain, saya nggak bisa lagi mengatur teman-teman dalam bagaimana menarik investasi," pungkas Bahlil.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022