Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Energi sebagai Subholding Upstream Pertamina terus menggenjot produksi minyak dan gas untuk mendukung ketahanan energi nasional dengan angka total pada triwulan I tahun 2022 sebesar 523 MBOPD (ribu barel minyak per hari) untuk minyak mentah serta 2.612 MMSCFD (juta kaki kubik per hari) untuk gas.
Dengan wilayah kerja yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara dan mancanegara, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) juga telah menyelesaikan pemboran sumur pengembangan sebanyak 144 sumur dan 2 sumur eksplorasi.
Direktur Pengembangan & Produksi PHE Wiko Migantoro dalam keterangan di Jakarta, Rabu, mengungkapkan pencapaian tersebut tidak lepas dari kolaborasi, sinergi, dan dukungan seluruh pemangku kepentingan.
"Saat ini produksi gas terbesar berasal dari PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dan produksi minyak terbesar berasal dari PT Pertamina Hulu Rokan (PHR)," ungkap Wiko.
Pada tahun 2022 PHE mempunyai rencana kerja yang agresif antara lain pemboran sumur pengembangan sebanyak 813 sumur; pemboran sumur eksplorasi sebanyak 29 sumur, penambahan rencana kerja workover; perawatan sumur, dan reaktivasi sumur; memastikan onstream pengembangan OPLL 2A, SLO Stage 1 Rokan, Jambaran Tiung Biru, ABG Gantar Optimasi, Zulu Phase 2; maintenance dan peningkatan integritas fasiltas produksi; serta mendorong capaian dari waterflood di PEP, PHE, PHI.
Baca juga: PHE catat kinerja positif, lampaui target 2020
Dalam aspek pemenuhan peraturan yang berlaku, PHE selalu berkomitmen menerapkan implementasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kapasitas nasional dan efek berantai bagi keseluruhan industri dalam negeri.
Pada triwulan I-2022 ini PHE mencatatkan capaian TKDN hingga 50,41 persen berasal dari kegiatan pengadaan di seluruh lingkungan subholding upstream dengan TKDN barang sebesar 28,97 persen dan TKDN jasa sebesar 80,51 persen.
Dalam aspek biaya, PHE juga terus mendorong strategi cost optimization sebagai salah satu budaya perusahaan melalui Program Optimus (Optimization Upstream). Pada tahun 2022, upaya untuk optimasi biaya dan pertumbuhan pendapatan terus dilakukan dengan target sebesar 160 juta dolar AS. Hingga Maret 2022 PHE mencatatkan optimasi biaya sebesar 33,3 juta dolar AS.
Subholding Upstream Pertamina ini memiliki berbagai macam inisiatif dalam pencapaian target yang telah disepakati. Strategi yang dijalankan antara lain melalui penyusunan strategi dekarbonisasi dan skor Environmental Social & Governance (ESG); pengusulan fiskal insentif; meningkatkan kegiatan secondary-tertiary recovery, rejuvinasi struktur dan reaktivasi sumur suspended; peningkatan upstream plant realibility; akuisisi operator/blok migas dalam dan luar negeri; percepatan eksplorasi; dan fast track talenta unggul yang inklusif.
Baca juga: Pertamina Hulu Energi catat produksi migas lebihi target
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022