Jakarta (ANTARA) - Bulan ini, Nielsen akan meningkatkan metodologi open web-nya di Indonesia untuk Rating Iklan Digital (Digital Ad Ratings) melalui Nielsen Identity System, bersama tujuh pasar lainnya, yakni Jerman, Australia, Jepang, Spanyol, India, Kanada, dan Brasil.
Nielsen Identity System yang diluncurkan di Tanah Air usai dirilis di Prancis, Italia dan Inggris awal tahun ini, akan merevolusi bagaimana kampanye iklan digital diukur dalam ekosistem media yang berubah pesat.
"Kami memimpin dalam mengatasi fragmentasi konsumen digital. Mulai dari pengukuran detail terkecil hingga yang berskala besar, informasi yang kami berikan dapat membantu pengiklan mengukur, mengelola dan mengoptimalkan anggaran dan hasil kampanye mereka," kata Executive Director Nielsen Indonesia Hellen Katherina, dalam keterangannya, Rabu.
"Selain itu, dengan peluncuran ini, Nielsen mengembalikan opsi Visibilitas untuk impresi open web yang memberikan wawasan unik kepada klien kami tentang visibilitas iklan kepada audiens," imbuhnya.
Baca juga: Belanja iklan 2021 Rp259 triliun, saluran digital nomor dua
Layanan Digital Ad Ratings yang telah didukung oleh Nielsen Identity System, memungkinkan pengiklan dan pemilik situs/media untuk mengukur jangkauan dan frekuensi audiens mereka dengan lebih meyakinkan.
Digital Ad Ratings memberikan informasi demografi telah dideduplikasi perhitungannya lintas perangkat telepon seluler dan PC untuk mendapatkan metrik yang berbasis orang/konsumen.
SVP Product Management di Nielsen Sarah Miller mengatakan, dengan peningkatan pada Sistem Identitas, perusahaan mengambil langkah penting guna memastikan kesinambungan pengukuran iklan di tengah ekosistem digital yang berkembang pesat.
Nielsen Identity System mengukur kampanye digital untuk open web selain integrasi yang sudah ada untuk walled garden, dan menghubungkan impresi iklan digital untuk open web dengan data demografis milik Nielsen dan juga milik penyedia data pihak ketiga.
Sistem ini didukung oleh lebih dari 2 miliar pengenal perangkat di seluruh dunia dan terus-menerus diperbarui. Khusus untuk Indonesia, akan ada lebih dari 125 juta pengenal.
Nielsen terus bekerja sama dan memperluas hubungannya dengan penyedia data global dan juga lokal untuk memperkuat Nielsen Identity System.
Baca juga: Nielsen: Penetrasi internet selama Ramadhan meningkat
Baca juga: Nielsen: Diperbolehkannya mudik Lebaran jadi kesempatan merek beriklan
Baca juga: Ramadan di masa pandemi ubah tren konsumsi media masyarakat
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022