"Terlepas dari operasi militer yang sedang berlangsung, kami masih berharap dapat mencapai kesepakatan di jalur diplomatik," ujar Putin.

Moskow (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (26/4) bertemu dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres yang berkunjung ke Kremlin untuk membahas situasi di Ukraina.

Putin memberi tahu Guterres bahwa isu Ukraina muncul setelah "kudeta inkonstitusional" di Kiev pada 2014 dan warga Donbass masih berada di bawah blokade serta tekanan militer bahkan setelah kesepakatan Minsk terkait penyelesaian perdamaian telah dicapai.

Menurut Putin, "republik-republik" Donbass berhak mendeklarasikan kedaulatan dan Rusia berhak mengakui kemerdekaan mereka dan memberikan bantuan militer secara penuh sesuai dengan Piagam PBB.

"Terlepas dari operasi militer yang sedang berlangsung, kami masih berharap dapat mencapai kesepakatan di jalur diplomatik. Kami sedang bernegosiasi dan kami tidak menolak mereka," ujar Putin.

Guterres mengusulkan pembuatan grup kontak yang dapat digunakan PBB, Rusia, dan Ukraina untuk membahas situasi bersama sehingga koridor kemanusiaan benar-benar efektif.

Dia mengatakan bahwa untuk menyelesaikan situasi di Mariupol, Ukraina, PBB siap untuk secara penuh mengerahkan kapabilitas logistik dan sumber daya manusia yang dimilikinya, bekerja sama dengan Komite Palang Merah Internasional (International Committee of the Red Cross/ICRC) serta pasukan bersenjata Rusia dan Ukraina.

Guterres juga mengatakan PBB siap dalam dua atau tiga hari, bersama dengan ICRC, untuk menilai situasi di pabrik Azovstal guna mengevakuasi warga sipil dari sana.

Menanggapi hal tersebut, Putin membantah laporan bahwa koridor kemanusiaan Rusia tidak berfungsi dan menekankan bahwa 130.000 hingga 140.000 orang telah meninggalkan Mariupol dengan bantuan Rusia dan mereka bebas untuk pergi ke mana saja.

Putin juga menawarkan kesempatan bagi perwakilan PBB dan ICRC untuk melihat bagaimana Rusia memperlakukan tahanan perang Ukraina.

Sebelum kunjungannya ke Moskow, Guterres pada Senin (25/4) bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di ibu kota Ankara. Ketua PBB itu akan berkunjung ke Ukraina usai melakukan pembicaraan dengan Putin.

Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022