Anyer Banten (ANTARA) - Gunung Anak Krakatau ( GAK) di Perairan Selat Sunda hingga kini masih berstatus Siaga Level III dengan radius lima kilometer dari kawah aktif.
"Kita minta nelayan, warga maupun wisatawan tidak boleh mendekati kawah aktif, " kata Jumono, seorang petugas Posko Pemantauan Gunung Anak Krakatau di Pasauran Kabupaten Serang, Banten, Rabu.
Baca juga: BMKG imbau pengelola usaha-pemda siaga setelah Anak Krakatau Level 3
Namun, hingga kini GAK masih tetap status Siaga Level II, sehingga masyarakat pesisir pantai barat Provinsi Banten waspada potensi tsunami.
Berdasarkan pengamatan Selasa (26/4) cuaca Perairan Selat Sunda cuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan.
Baca juga: Badan Geologi pantau penumpukan badan Anak Krakatau berpotensi tsunami
Kondisi GAK jelas hingga kabut 0-III juga asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 25-50 m di atas puncak kawah.
Baca juga: BMKG harapkan Pemda siapkan rencana kontinjensi siaga GAK
Sedangkan, kegempaan hembusan sebanyak 9, Amplitudo : 10-34 mm, Durasi : 17-78 detik)
Low Frekuensi 6, Amplitudo : 20-45 mm, Durasi : 6-17 detik.
Vulkanik Dangkal sebanyak 4, Amplitudo : 12-17 mm, Durasi : 7-16 detik dan Vulkanik Dalam 4, Amplitudo : 26-46 mm, S-P : 1.4-2.1 detik, Durasi : 15-17 detik.
Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 2-38 mm (dominan 3 mm)
Dengan demikian, kondisi GAK hingga kini masih berstatus Siaga Level II.
"Kami tetap merekomendasikan pengunjung maupun nelayan radius lima kilometer dari kawah aktif GAK, " katanya.
Pewarta: Mansyur Suryana
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022