...namun tekad untuk membela merah putih menjadi motivasi kami merebut medali emas...

Palembang (ANTARA News) - Nyanyian lagu "ayo Indonesia bisa" dari ratusan penonton di atas tribun terbuka turut membakar semangat para atlet yang bertanding di arena sepatu roda kompleks olahraga Jakabaring Palembang, setiap petang hari sejak 12 November 2011.

Dari lantai beton itu satu persatu putra dan putri "masa depan" negeri ini meluncur mulus dengan sepatu rodanya, meninggalkan lawan-lawannya dari negara tetangga yang ikut berpacu memperebutkan medali SEA Games XXVI 2001.

Kerja keras atlet sepatu roda Nusantara ini ternyata tidak sia-sia setelah 12 medali emas yang diperebutkan dalam Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games) itu semuanya diraih Indonesia.

"Ayo Indonesia bisa" ternyata bukan sekedar sebuah lagu untuk membangkitkan semangat anak bangsa, tapi telah dibuktikan lewat perolehan medali dari cabang olahraga sepatu roda itu.

Di SEA Games XXVI cabang olahraga sepatu roda ternyata "Indonesia bisa jadi juara" sekaligus memborong 11 medali perak meski hanya satu perunggu.

"Prestasi yang kami peroleh di SEA Games ini juga tidak terlepas dari dukungan dan doa seluruh rakyat Indonesia, dari ujung paling barat sampai timur," kata pelatih sepatu roda tim Indonesia Bayu Bimantara.

Cabang olahraga sepatu roda yang pertama kali dipertandingkan di SEA Games ini, tim Indonesia menurunkan 12 atlet putra dan tujuh puteri.

Selama tiga hari pertandingan, peraih medali emas nomor 5.000 meter putra adalah Oki Adriyanto dan putri Ajeng Anindya. Peraih medali perak yakni Latifa Hikmawati dan M Arif Rahman.

Sementara medali emas nomor ITT 300 putri yakni Devina Pramudita dan Allan Chandra (putra), dan perak oleh Aisha Karimawati.

Pada nomor 1.500 meter, peraih medali emas putra yakni Johanes Wihardja dan untuk putri diperoleh dari atlet Sylvia.

Untuk nomor 3.000 meter peraih medali emas putra Nico Jitasabha dan putri yakni Wening Melati Anindya serta perunggu dari Della Olivia.

Sementara peraih medali emas nomor 10.000 meter diraih atlet putra Indonesia yakni Erlangga Ardianza Wibowo dan putri diperoleh Ajeng Anindya.

Sementara pada hari terakhir pertandingan cabang olahraga sepatu roda, dua atlet Indonesia juga meraih medali perak untuk nomor 10.000 meter, yakni Dimas Prasetya Putera (putra) dan Sylvia (putri).

Bayu Bimantara mengatakan, persiapan untuk merebut medali di SEA Games ini sudah dilakukan selama sembilan bulan.

Selama persiapan tim, kata Bayu tidak hanya fisik tapi juga mental dan kerja sama tim serta teknik bertanding, dan tidak kalah pentingnya disiplin para atlet.

"Saya bangga dengan prestasi yang telah diraih selama SEA Games di Palembang. Ke depan tentunya kami akan bekerja lebih keras lagi agar atlet sepatu roda Indonesia dapat diperhitungkan di berbagai even berskala internasional," katanya menambahkan.

Yang menggembirakan, Bayu mengatakan bahwa anak-anak mampu melewati nomor eleminasi 10.000 meter meski bertanding ditengah-tengah cuaca panas di arena sepatu roda SEA GAmes Jakabaring.

Sementara itu, peraih medali emas nomor 1500 meter sepatu roda Indonesia Johanes Wihardja (21), menyatakan bangga dengan perolehan medali dan prestasi pada SEA Games XXVI.

"Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami yang telah berhasil mempersembahkan medali emas, namun semuanya itu tidak terlepas dari dukungan dan doa masyarakat Indonesia," kata atlet kelahiran Provinsi Riau itu.

Namun katanya, atlet sepatu roda Thailand dan Malaysia serta Singapura merupakan lawan kuat yang harus diperhitungkan.

"Atlet dari tiga negara itu menjadi saingan kuat bagi kami, namun tekad untuk membela merah putih menjadi motivasi kami merebut medali emas di SEA Games ini," kata Johanes Wihardja.

Bait lagu "ayo Indonesia bisa" kini telah dibuktikan para atlet sepatu roda, sehingga harapan masyarakat agar "Indonesia bisa jadi juara" dapat terwujud di SEA Games XXVI Palembang dan Jakarta.

(T.A042/Z002 )

Pewarta: Azhari
Editor: Imansyah
Copyright © ANTARA 2011