Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengatakan, pertumbuhan ekonomi tidak cukup untuk mengatasi masalah kemiskinan.
"Dulu di masa lampau, teori trickle down effect (teori menetes ke bawah seiring dengan pertumbuhan ekonomi), tunggu saja tetesan, hilang kemiskinan. Dulu banyak, sekarang tidak ada. Kemiskinan hanya hilang oleh pertumbuhan ekonomi, dan juga intervensi pemerintah," kata Wapres dalam sambutan pembukaan pertemuan pusat dan daerah Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi dan TKPK Kabupaten/Kota, di jakarta, Senin.
Untuk itu, menurut Wapres, intevensi pemerintah dalam mengatasi kemiskinan terus dilakukan tidak saja oleh pemerintah pusat, tetapi terutama pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dimana penduduk berada.
Ia mengatakan, salah satu usaha untuk mengentaskan kemiskinana dalah mendorong percepatan program pengentasan kemiskinan yang lebih baik.
Pemerintahpun membentuk Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Selain itu juga mendorong koordinasi di tingkat daerah dalam program kemiskinan yang lebih baik dengan membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi dan TKPK Kabupaten/Kota.
Sampai saat ini, telah ada 32 provinsi dan 372 dari sekitar 480 kabupaten/kota yang telah meiliki TKPK. "Kami berharap seluruh Pemda bisa memiliki TKPK," kata Wapres.
Menurut Wapres sangat penting untuk membuat kebijakan pengentasan kemiskinan yang terarah dan terkoordinasi dengan baik sehingga lebih optimal hasilnya.
Wapres menyatakan, untuk mendorong usaha percepatan pengetasan kemiskinan, dirinya akan memberikan penghargaan kepada daerah-daerah yang mampu mengatasi masalah kemiskinan.
Wapres menambahkan, upaya untuk mengatasi kemiskinan adalah perintah agama, perintah konstitusi serta amanah dari ilmu pengetahuan.
Sementara itu, dalam pembukaan tersebut juga hadir Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.
(T.M041/B012)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011