Nusa Dua (ANTARA News) - Sejumlah pelanggan Telkomsel di kawasan Nusa Dua, Bali, mengeluhkan kualitas layanan komunikasi seluler dan layanan internet yang buruk.
"Di beberapa lokasi di Nusa Dua termasuk di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) yang menjadi lokasi penyelenggaraan KTT ke-19 ASEAN, layanan Telkomsel sulit diakses," kata Lilik Dwi, wartawan media nasional di Nusa Dua, Bali, Senin.
Lilik datang bersama enam rekan sejawatnya ke Bali untuk meliput penyelenggaraan KTT ke-19 ASEAN dan KTT ke-6 Asia Timur yang berlangsung di BNDCC pada 13-19 November 2011.
Ia menjelaskan sejak tiba di Nusa Dua pada 10 November 2011, dirinya mengalami kesulitan mengubungi keluarganya di Jakarta.
"Sinyal naik turun sehingga seringkali harus mencari ruang terbuka untuk mendapatkan sambungan komunikasi yang lebih baik," katanya.
Demikian halnya ketika berada di Media Center KTT ASEAN di BNDCC, ia juga terpaksa keluar ruangan untuk mendapatkan sinyal yang lebih jernih.
Tidak hanya layanan komunikasi suara, ternyata akses internet menggunakan modem TelkomselFlash juga dirasakan tidak maksimal.
Menurut Yenni, rekan Lilik, akses internet menggunakan modem tidak bisa diandalkan padahal hotel tempat rombongan mereka menginap berada di tengah kota di Jalan Raya Gusti Ngurah Rai yang berlokasi sekitar 10 menit dari Bandara Ngurah Rai dan sekitar 15 menit dari BNDCC.
"Saya tidak menyangka layanan Telkomsel sedemikian buruk di sini," ujar Yenni.
Meski begitu mereka masih merasa beruntung karena Media Center tempat berkumpul para tenaga jurnalistik baik dari media lokal maupun media luar negeri untuk membuat dan mengirimkan berita ke redaksi masing-masing terdapat fasilitas internet yang memadai.
Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai panitia penyelenggara menyediakan sebanyak 300 unit komputer yang dilengkapi dengan internet berkapasitas hingga 3 Mbps termasuk menyiapkan fasilitas wi-fi.
Sebelumnya operator seluler yang memiliki jumlah pelanggan terbesar di Tanah Air ini mendapat sorotan akibat aksi mogok kerja nasional karyawannya yang tergabung dalam Serikat Pekerja Telkomsel (Sepakat) di Jakarta, Kamis (10/11).
Kemenkominfo pun meminta manajemen Telkomsel menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapi perusahaan dengan para karyawannya, dengan catatan aksi mogok tidak sampai mengganggu layanan kepada publik.
Sementara itu Ketua Sepakat Yogi R Bahar mengakui aksi demo yang berlangsung pada 10 November 2011 yang mengerahkan sekitar 1.000 karyawan Telkomsel itu telah berdampak pada menurunnya kualitas layanan komunikasi bagi sebagian pelanggan.
Jaringan komunikasi Telkomsel di beberapa daerah seperti Sulawesi, Jakarta, dan sejumlah wilayah di Jawa mengalami gangguan.
"Untuk itu Sepakat mewakili pekerja meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi khususnya dalam empat hari belakangan ini," kata Yogi dalam siaran pers pada Minggu (13/11).
Selanjutnya terhitung sejak 15 November 2011 pukul 07.59 WIB, Sepakat memutuskan berhenti mogok kerja sampai waktu yang akan diputuskan lebih lanjut.
(T.R017/N002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011