“Gunakan ilmu dan latihan yang sudah diberikan untuk menyukseskan semua penugasan yang diberikan,” kata Rumekso, Selasa.
Ia juga mengingatkan agar dalam penugasan ini jangan sampai ada kerugian personel maupun materiil yang disebabkan kelalaian dan kecerobohan sendiri. Sebelum ini, seluruh prajurit sudah menjalani latihan fisik, mental, dan latihan-latihan teknis militer sesuai kondisi medan dan keadaan di Papua.
Baca juga: Tanah Merah 'diserbu' batalyon Raiders dan US Army
Komandan Batalion Infantri Raider 600 Modang, Mayor Infantri Kurniawan H Arridho, menyatakan, selain kesiapan personel, pasukan juga didukung kesiapan peralatan perlengkapan.“Kami sudah siap melaksanakan tugas, sebagai personel prajurit maupun satuan,” kata dia.
Kesempatan kunjungan ini juga digunakan Rumekso bertegur sapa dengan prajurit, selain menanam pohon sawo kecik di komplek markas komando pasukan itu.
Baca juga: Tiba di Balikpapan, 108 tentara AS dikarantina di Yonif 600 Raiders
Pasukan atau prajurit raider termasuk sebagai pasukan infanteri elit. Sesuai namanya, raider atau penyergap, pasukan ini membawa motto Cepat Senyap Tepat. Seorang prajurit infanteri biasa dengan baret hijau harus menjalani sedikitnya enam bulan latihan di bawah komando pasukan khusus sebelum akhirnya berhak mengenakan baret hijau gelap raider. Pasukan raider juga berkemampuan perang antiteror dan antigerilya.
Batalion Infantri Raiders dibentuk pada 2004, pada masa kepemimpinan Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu. Setiap Kodam memiliki satu batalion ini, yang dilatih secara terintegrasi dan sangat intensif melalui program khusus pembentukan. Satuan-satuan baru di tiap Kodam itu masih ditambah beberapa Batalion Infantri Raiders yang direkrut dari batalion infantri Kostrad.
Baca juga: Ratusan prajurit infanteri Kostrad bersiap jaga perbatasan negara
Adapun peresmian Batalion Infantri Raiders ini dilaksanakan di Jalan Benyamin Suaeb bekas landas pacu Bandara Internasional Kemayoran, Jakarta, pada Hari Bhakti Kartika TNI AD 2004.
Sebagian prajurit raider dari Batalion Infantri 600 Modang ini juga berpengalaman latihan bersama tentara Angkatan Darat Amerika Serikat. Pada 2021 lampau mereka berlatih bersama dalam Operasi Garuda Shield 2021, berupa pendaratan pantai, di mana pasukan diturunkan dari perahu karet beberapa ratus meter dari pantai, dan mengendap-ngendap menuju daratan sebelum menyergap musuh yang tidak sadar sedang dikepung dan dibidik.
Baca juga: TNI berikan sumbangan Alkitab di kampung perbatasan Indonesia
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022