Jakarta (ANTARA News) - Panitia penyelenggara (panpel) pertandingan Pra Piala Dunia (PPD) 2011 antara Indonesia dengan Iran di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada Selasa (15/11) hanya menjual 50.000 lembar tiket dari berbagai kategori.
Koordinator II Panpel, Mursyid WK, di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa jumlah tiket yang dijual saat ini menurun jauh dibandingkan saat pertandingan timnas senior sebelumnya.
"Biasanya kami mencetak 70.000 lembar tiket, tapi khusus pertandingan kandan terakhir ini kami hanya mencetak 50 ribu lembar saja," katanya setelah pertemuan manajer di Hotel Sahid Jakarta.
Menurut dia, salah satu alasan mengurangi jumlah tiket yang dijual adalah berbenturan dengan pelaksanaan SEA Games 2011, selain itu konsentrasi masyarakat terpecah dengan keberhasilan Timnas U-23.
Meski jumlahnya diturunkan, kata dia, bukan berarti harga jual tiket juga turun atau lebih murah. Harga tiket yang dijual telah sesuai dengan standar yang ditetapkan sebelumnya.
"Harga tiket tetap sama dengan pertandingan sebelumnya. Hanya jumlah tiket saja yang dikurangi. Mulai hari ini tiket sudah bisa dibeli lewat Rajakarcis.com," katanya menambahkan.
Sesuai dengan data yang dikeluarkan panpel, harga tiket untuk VVIP Rp500.000 per lembar, VIP Barat Rp250.000, VIP Timur Rp100.000, kategori I Rp75.000, katergori II Rp50.000 dan kategori III Rp30.000 per lembar.
Mursid mengemukakan, untuk prosedur keamanan tidak mengalami perubahan meski ada penurunan jumlah tiket. Aparat keamanan terutama dari Polda Metro Jaya yang akan diturunkan kurang lebih 1.500 personel.
"Prosedur pengamanan penonton juga tetap. Petugas akan melakukan sweeping disetiap pintu masuk. Kami tidak ingin kejadian yang lalu kembali terulang," katanya.
Indonesia hampir saja mendapatkan sanksi tegas dari AFC dan FIFA setelah banyak kembang api dan petasan masuk ke stadion saat pertandingan melawan Bahrain. Jika hal itu terjadi kembali, salah satu sanksi yang bakal diterima Indonesia adalah larangan menggelar pertandingan internasional di Tanah Air.
(T.B016/I015)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011