"Kami berikan kompensasi bagi delman karena tidak boleh beroperasi di jalan utama selama operasi Lebaran," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Selasa.
Ia menuturkan pemerintah daerah setiap musim mudik Lebaran selalu mengeluarkan kebijakan larangan operasi bagi delman yang berada di jalur mudik.
Alasan larangan operasi itu, kata dia, karena keberadaan delman seringkali menjadi penyebab kemacetan ketika arus lalu lintas kendaraan meningkat saat musim mudik Lebaran.
Baca juga: Basarnas siapkan sembilan pos untuk siaga bantuan di jalur mudik Jabar
Baca juga: Puskesmas di Garut tetap siaga layani pemudik selama libur Lebaran
"Delman ini jalannya lambat, akibatnya macet. Untuk itu kita larang beroperasi selama operasi Lebaran," katanya.
Ia menyampaikan Pemkab Garut menyiapkan anggaran sebesar Rp50 juta, yang akan dibagikan kepada setiap kusir delman sebesar Rp75 ribu per hari selama tujuh hari.
Delman yang dilarang beroperasi, kata dia, khusus wilayah Malangbong dan Limbangan sebagai jalan lintas nasional, sedangkan daerah lain masih bisa beroperasi karena banyak jalur alternatif.
"Yang dilarang itu hanya Limbangan dan Malangbong, untuk yang di Tarogong tidak, karena sudah banyak jalannya," katanya.
Helmi menyampaikan Pemkab Garut siap mendukung Operasi Ketupat Lodaya 2022 untuk memberikan kenyamanan, aman, dan selamat bagi pemudik.
"Kita mendukung, ya, dari mulai tenaga, mulai dari kantor dinas dikerahkan, kemudian relawan-relawan dari PMI, dari Pramuka, kita kerahkan juga," katanya.*
Baca juga: Kantor pemerintahan di jalur mudik Garut dijadikan tempat istirahat
Baca juga: Pemerintah Kabupaten Bandung amankan jalur alternatif mudik ke Garut
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022