"Kami belum bertemu mereka [JSMR] untuk membicarakan proyek ini. Namun, kami percaya Jasa Marga capable," ujar Direktur Utama ADHI, Kiswodarmawan, saat dijumpai di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.
Menurut dia, ADHI baru memulai pembangunan jalan tol tersebut bila pemerintah menyediakan lahan yang akan digarap. Selama ini, pemerintah selalu berkeinginan pihak perusahaan yang mencari lahan dan melakukan pembebasan atas lahan.
"Catatannya, pemerintah kasih tanah kita akan jalankan biar cepat pembangunannya," ujarnya.
Ia mengakui rencana tersebut dilakukan sebagai ekspansi pengembangan proyek perseroan di luar Pulau Jawa. Diharapkannya, dengan rencana tersebut, maka dapat membuka peluang investasi asing ke Indonesia, khususnya Manado.
"Apalagi, Manado dan Bitung telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang membutuhkan banyak infrastruktur pendukung, sehingga benar-benar kegiatan perekonomian bergairah dan berdampak signifikan untuk kesejahteraan rakyat," katanya.
Kota Bitung merupakan daerah sentra industri yang akan tertopang ketika infrastruktur itu dibangun, kemudian turut mewujudkan program nasional Sulut sebagai pintu gerbang ekonomi Asia Pasifik.
Pembangunan jalan tol yang mengambil titik nol di Manado itu akan melewati Kabupaten Minahasa Utara dan berakhir di Kota Bitung, yang dikenal dengan pelabuhan laut internasional.
Pembangunan jalan tol ini akan memerlukan biaya sekitar Rp2 triliun.
(T.KR-TRT/B012)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011
