Jakarta (ANTARA News) - PT GMF AeroAsia meraih kontrak senilai 35 juta dolar AS dalam Asian Aerospace 2006, 21-26 Februari 2006, untuk pekerjaan perawatan pesawat dan mesin dari berbagai maskapai penerbangan dunia.Sejumlah maskapai itu antara lain, kata Corporate Communication PT GMF AeroAsia, Mohammad Aviv, saat dihubungi di Jakarta, Selasa, MK Airlines, Air Atlanta, DAS Air Cargo, Air Asia Berhad, Air Sahara, Air Congo dan Alliance Management Centre (AMC).Asian Aerospace 2006 merupakan pameran industri penerbangan dan teknologi pertahanan yang dibuka oleh Menteri Pertahanan Singapura, Teo Chee Hean. GMF AeroAsia merupakan satu-satunya perwakilan Indonesia dalam Airshow tersebut.Kontrak dengan MK Airlines adalah perawatan pesawat B747-200F meliputi C-Check dan D-Check untuk rangka, komponen dan perbaikan kecil untuk mesin di tujuh pesawat dengan jangka kontrak lima tahun senilai 700.000-800.000 dollar AS per pesawat. Sedang dengan Air Atlanta adalah perawatan pesawat B747-200 versi penumpang dan kargo dengan pekerjaan meliputi C-Check dan D-Check untuk rangka, komponen, dan perbaikan kecil untuk mesin di 26 buah pesawat selama tiga tahun dengan nilai kontrak 700-800 ribu dolar AS per pesawat. "Dengan DAS Air Cargo adalah perawatan pesawat DC 10-30F. Skop pekerjaannya, C-Check dan D-Check untuk rangka, komponen dan perbaikan kecil mesin di tujuh pesawat selama tiga tahun dan nilai kontrak per pesawat 500.000 dollar AS," katanya.GMF juga mendapatkan kontrak perawatan pesawat dari AirAsia Berhad untuk perawatan line maintenance sampai base maintenance seluruh pesawat B737 series selama tiga tahun ke depan. Selain itu, GMF memperoleh kontrak case by case dengan Air Congo untuk aging maintenance program pesawat B737-300 dan kontrak perawatan C dan D Check pesawat B737-400 serta 2 CFM 56-3C dari Air Sahara. Sementara MOU dengan Alliance Management Centre (AMC) adalah untuk perawatan pesawat DC 10-30F untuk C-Check dan D-Check rangka dan komponen 15 pesawat senilai 500.000 dollar AS.GMF AeroAsia pada 2003 mencatat pendapatan masih di bawah angka Rp1 triliun dan tahun berikutnya baru mencapai Rp1 triliun, kemudian naik menjadi Rp1,2 triliun pada 2005 dan pada 2006 ini diharapkan mampu menembus Rp1,5 triliun. Di dunia industri perawatan pesawat terbang regional, saat ini GMF AeroAsia menduduki peringkat 15-20. Tahun 2008 GMF AeroAsia menargetkan masuk ke peringkat 10 besar di kawasan ini. Sementara 10 tahun ke depan, GMF AeroAsia menargetkan untuk bisa masuk 30 besar dunia. Saat ini GMF AeroAsia berada di peringkat 50-an terbesar di dunia. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006