London (ANTARA News) - M Niwa Dwitama, Dissa Naratania Hantra, Edwin Leo Mokodompit dan Yasmine Sagita Rafiq terpilih mewakili Indonesia untuk mengikuti "UNESCO Youth Forum" ke-7 yang bertema "How Youth Drive Change" yang diadakan di Paris, Prancis.

Ajang yang diikuti sebanyak 210 delegasi pemuda yang mewakili 127 negara dan diadakan setiap dua tahun sekali ini merupakan bagian integral dari Sidang Umum UNESCO, demikian Edwin Leo Mokodompit kepada ANTARA London, Senin.

Menurut Leo, Niwa Dwitama dan Dissa Hantra terpilih sebagai delegasi perwakilan pemuda Indonesia oleh Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, dengan persetujuan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

Edwin Haluoleo A Mokodompit dipilih "UNESCO Youth and Sport Team UNESCO Headquarter" untuk menjadi pembicara pemuda pada plenary session dan Yasmine Sagita yang berperan sebagai fasilitator. Keduanya ditunjuk untuk mewakili pemuda wilayah Asia dan Pasifik, yang merupakan delegasi pemuda Indonesia pada "UNESCO Youth Forum" ke-6 yang diadakan pada 2009.

Delegasi pemuda dari 127 negara anggota UNESCO menyusun laporan akhir dan menyepakati beberapa keputusan penting yang ditujukan kepada negara anggota UNESCO.

Laporan tersebut di antaranya mendukung penuh keanggotaan Palestina sebagai negara anggota UNESCO, termasuk menginginkan agar Sidang Umum UNESCO memastikan adanya perwakilan dari negara-negara yang sedang berkonflik pada "UNESCO Youth Forum" sebagai sarana mempromosikan budaya perdamaian di kalangan pemuda.

Selain itu, minta agar negara-negara anggota meningkatan partisipasi pemuda dalam pengambilan keputusan dengan mengikutsertakan perwakilan pemuda dalam delegasi negara anggota pada Sidang Umum UNESCO, membentuk dan memperkuat keterwakilan pemuda pada setiap Komisi Nasional untuk UNESCO.

Selanjutnya, memastikan adanya sub komisi kepemudaan untuk berkoordinasi dengan UNESCO pada setiap negara serta meningkatkan koordinasi antara organisasi kepemudaan dengan UNESCO melalui "Joint Programmatic Commission on Youth". Sehubungan dengan partisipasi UNESCO pada Rio+20, "UNESCO Youth Forum" menekankan agar UNESCO memastikan kehadiran perwakilan pemuda.

Diharapkan negara anggota memastikan akses yang sama terhadap kualitas pendidikan formal dan informal hingga ke wilayah pedalaman serta merekomendasikan agar pendidikan lintas budaya dan pendidikan karakter dijadikan sebagai bagian dari pendidikan umum.

Perluas jangkauan

Menanggapi tantangan ketersediaan lapangan pekerjaan, UNESCO Youth Forum meminta agar negara-negara anggota memperluas jangkauan pendidikan dengan menyertakan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan.

Selain itu, diharapkan agar negara-negara anggota menyertakan pendidikan mengenai pencegahan dan penanggulangan risiko bencana serta perlindungan terhadap lingkungan pada sistem pendidikan.

Direkomendasikan agar negara-negara anggota meningkatkan kesadaran dan kepedulian pemuda mengenai perlindungan terhadap kebudayaan benda dan tak benda serta warisan kebudayaan lainnya.

Sementara, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Prof Arief Rachman mengatakan, pemuda tidak lagi sebagai target bagi pembangunan nasional yang berkelanjutan, namun juga merupakan subjek yang memiliki peran penting dalam melakukan perubahan-perubahan bagi pembangunan berkelanjutan baik di tingkat nasional maupun internasional.

Partisipasi pemuda Indonesia dalam "UNESCO Youth Forum" merupakan bentuk dukungan KNIU terhadap peningkatan partisipasi pemuda Indonesia dalam tingkat internasional, tidak hanya untuk memastikan keterwakilan suara pemuda Indonesia dalam forum internasional, namun juga peran pemuda Indonesia dalam memberikan rekomendasi bagi masalah global.

Mengenai peran pemuda Indonesia di "UNESCO Youth Forum", pihaknya menyambut positif dengan eksistensi pemuda Indonesia di forum tingkat internasional terbukti terpilihnya dua pemuda Indonesia, Edwin Leo Mokodompit dan Yasmine Sagita oleh "UNESCO Headquarter section Youth and Sport" sebagai perwakilan wilayah Asia dan Pasifik dalam perannya sebagai panelis dan fasilitator.

KNIU mendukung penuh keterwakilan pemuda Indonesia dan partisipasi pemuda Indonesia melalui didirikannya Youth Desk di bawah naungan KNIU sejak 2009 yang merupakan implementasi dari "UNESCO Youth Forum" ke-6 tahun 2009 dimana Indonesia adalah salah satu dari 11 negara yang telah mendirikan Youth Desk di bawah Komisi Nasional dari total 195 negara anggota UNESCO.

(H-ZG/S023)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011